Atau bisa jadi pula, sang coach telah lupa dan "menganggap" federasi di luar negeri, para pejabatnya adalah orang orang yang tidak profesional, sehingga "mengizinkan" para pemain dari Indonesia dan pelatih dari Indonesia (yang dinegaranya sedang kena sanksi), berkiprah di negara mereka.
Namun sayang coach, kami pecinta sepakbola nasional., menolak lupa dengan pernyataan anda di media 1 tahun yang lalu,..
Sungguh sayang, jika kemampuan coach yang hebat dan seharusnya bisa mandiri, digunakan hanya untuk kepentingan kelompok belaka.
Â
Salam
Author
Â
Agus Walliet
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H