Mohon tunggu...
wahyu mada
wahyu mada Mohon Tunggu... Penulis - Pemuda dari Nganjuk yang ingin memandang dunia dari berbagai sudut pandang

Sejarah dadi piranti kanggo moco owah gingsire jaman (KRT Bambang Hadipuro)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Toleransi dari Sejarah: Hubungan Antar Umat Beragama Pra dan Paska Didirikannya GPT Kristus Penolong

22 September 2021   15:01 Diperbarui: 22 September 2021   16:04 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sukoco (Ketua RW III)

Simpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, maka secara garis besar atau secara inti dapat disimpulkan beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Kelurahan Kedondong dapat hidup dengan harmonis, seperti:

  •  Sifat terbuka dari masyarakat sebagai faktor dasar hubungan harmonis dapat terjadi
  • Terdapat faktor pendukung hubungan harmonis berasal dari luar (santri dan kyai undangan pihak masjid atau musholla). Untuk pihak Kristen tidak ada faktor pendukung dari luar.
  • Pihak gereja, perangkat kelurahan, dan tokoh agama memiliki peran yang besar dalam membina hubungan harmonis antarumat beragama.
  • Walaupun terbuka, ternyata masyarakat Kelurahan Kedondong merupakan masyarakat yang selektif
  • Pembinaan dari pihak kelurahan harus secara konsisten dijalankan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Pembinaan ini juga bisa dikatakan sebagai faktor pendukung.

Saran

Penulis menyarankan apabila semua pembaca ada gagasan atau masukan mohon segera menyampaikan pada penulis, karena penulisan tulisan ini tidak bisa lepas dari subjektivitas penulis. Penulis memiliki gagasan untuk menulis sejarah GTTK Kelurahan Kedondong ini menjadi sebuah buku, tentunya akan lebih banyak diadakan penelusuran lebih lanjut. Oleh karena itu saran dan masukan akan penulis terima dengan lapang dada. Berdasarkan peristiwa di Kelurahan Kedondong ini penulis dapat berharap agar masyarakat luas dapat belajar dari sini. 

Sebagai bangsa yang hidup multikulturalis yang datang dari berbagai latar belakang, rasanya tidak mustahil apabila kita dapat hidup harmonis seperti yang terjadi di Kelurahan Kedondong. Sebagai perseorangan, mungkin kita bisa mempelajari kehidupan masyarakat Kedondong seperti yang dijelaskan pada kesimpulan. Tidak menutup kemungkinan juga apabila kita bersikap terbuka dan dapat segan terhadap orang lain, maka orang lain akan melakukan hal sama kepada kita. 

Rasanya sudah cukup jelas diuraikan pada kalimat-kalimat diatas dan penulis harap para pembaca dapat mengambil poin-poin penting untuk dapat direfleksikan pada kehidupan nyata. Memang permasalahan anatarumat beragama diluar sana memiliki pola peristiwa yang berbeda, namun penulis pikir tidak menutup kemungkinan bahwa ada poin-poin penting dari peristiwa ini yang dapat kalian ambil beberapa untuk menghasilkan ide-ide baru sebagai alternatif peleraian masalah hubungan ketidakharmonisan diluar sana. Tentunya ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Akhir kata Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Referensi

Arsip

Surat Bapak Suradji. 1977. Bapak Pendeta Yohanes Husodo.

Surat Ketidakberatan Masyarakat dalam Pembangunan Gereja. 1977. Bapak Pendeta Yohanes Husodo.

Surat Permintaan Pembangunan Gereja. 1977. Bapak Pendeta Yohanes Husodo

Buku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun