Mohon tunggu...
Wahyu Andriyani Lumik
Wahyu Andriyani Lumik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Wahyu Andriyani Lumik mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Horor

Rumah Sakit Angker

22 Juni 2023   09:56 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:59 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam semakin larut. Jam dinding menunjuk pukul 11 malam. Roni sedang berkeliling kamar pasien untuk mengecek keadaan pasien. Secara tiba-tiba dari jarak sekitar 10 meter melintas seorang wanita masuk ke sebuah kamar. Wanita itu berambut panjang dan pirang. Wanita itu sempat menoleh ke arah Roni. Terlihat paras cantik seorang wanita Eropa. Tatapannya itu sangat menyeramkan bagi Roni. Bulu tengkuk Roni merinding hebat ketika wanita itu menembus pintu kamar yang tertutup.

Sebuah jeritan terdengar dari kamar nomor 4. Mbak Puput selaku penunggu pasien kamar nomor 4 itu berada di luar kamar dengan wajah pucat pasi. Roni dan Anton segera mendekati. Anton mengecek ke dalam. Nampaknya semua baik-baik saja. Roni mengajak penunggu pasien untuk kembali masuk ke kamarnya namun ia menggelengkan kepala. Penunggu pasien itu semakin sesenggukan. Hal itu membuat Roni dan Anton kebingungan.

Anton : “Ada apa to mbak. Ada apa sebenarnya?” (tanya Anton sambil keheranan melihat Mbak Puput selaku penunggu pasien sesenggukan)

Mbak Puput : “Tadi setelah mas Anton keluar kamar masih normal seperti biasa. Aku berbaring di sofa lalu mendengar langkah kaki di kamar. Setelah aku bangun aku melihat orang yang berdiri di samping ibuku. Aku kira perawat ternyata orang itu berdiri tanpa kepala...” (penjelasan mbak Puput yang masih sedikit sesenggukan).

Setelah melihat kejadian itu Mbak Puput menjerit. Jeritan itu yang Roni dan Anton dengar.

Roni    : “Ya sudah mbak yang penting sudah aman.”

Roni dan Anton meminta Mbak puput kembali ke kamarnya namun tidak mau.

Anton : “Kalau Mbak Puput nggak kembali, kalau terjadi apa-apa dengan ibunya bagaimana?”

Setelah beberapa lama Mbak Puput pun bersedia kembali ke kamarnya. Roni dan Anton kembali berkumpul di ruang piket. Mereka merasakan merinding di sekujur tubuhnya. Sosok manusia tanpa kepala.

Seorang laki-laki berpakaian dokter tiba-tiba melintas. Ya dokter itu adalah Pak Adnan. Nampaknya pak Adnan sudah datang karena ada pasien yang kritis maka pak Adnan dihubungi untuk memeriksanya. Roni dan Anton menundukkan kepalanya. Dokter itu berlalu tanpa menyapanya. Roni dan Anton agak heran melihat pak Adnan yang hanya diam dan berlalu.

Tak berselang lama Roni dan Anton mendengar suara deru mobil. Ya.. benar saja dari kejauhan tampak sebuah mobil sedan merk SUZUKI BALENO keluaran tahun 2000 berwarna biru metalik. Mobil itu berhenti dan parkir tepat di depan pintu rumah sakit. Aku mengenal mobil itu. Mobil itu mobilnya pak Adnan yang merupakan salah satu dokter di rumah sakit ini. Pak Adnan pun keluar dari mobil lalu menyapa Roni dan Anton. Roni dan Anton seketika tercengang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun