Mohon tunggu...
Wahyu Andriyani Lumik
Wahyu Andriyani Lumik Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Wahyu Andriyani Lumik mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Horor

Rumah Sakit Angker

22 Juni 2023   09:56 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:59 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Tarno : “Maturnuwun mas. Rumah sakit ini istimewa. Dokternya sregep-sregep. Malam-malam saja mau nengok pasien”

Roni    : “Dokter???

Dokter hanya ada saat pagi dan sore hari kecuali ketika ada pasien kritis dan dokter di rumah sakit itu masih sedikit. Roni pun berfikir kalau mungkin yang dimaksud dokter adalah si Anton.

Pak Tarno : “Dokternya cantik lagi...”

Roni seketika terperanjat. Berarti bukan Anton. Lalu siapa yang di maksud (sambil bergumam dalam hati).tidak ingin berlama-lama dan membuatnya semakin takut, Roni pun berpamitan dan kembali ke ruang piket.

Roni    : “Ton, kata penunggu pasien nomor 3 tadi melihat dokter yang cantik..”

Anton  : “Yang benar kamu Ni. Di sini kan dokter hanya pagi dan sore. Berarti benar rumah sakit ini ANGKER...”

Mereka diam membisu sejenak sambil bergidik ngeri sambil memikirkan apabila mereka berhadapan dengan makhluk itu. Mereka saling berhadapan. Pikirannya seketika melayang.

            Tiba-tiba mereka mendengar suara seorang yang mendorong ranjang pasien. Suara itu semakin jelas terdengar. Mereka menunggu dan setelah sekian lama menunggu merek tidak melihat pasien masuk dan pemberitahuan. Mereka mengecek bersama-sama. Lagi-lagi mereka kembali saling pandang. Di luar tidak ada seorangpun yang sedang melintas namun dengan jelas mereka melihat kursi roda yang bergerak sendiri tanpa ada yang duduk maupun mendorongnya. Sontak.. mereka berhamburan masuk ke ruang piket.

Anton  : “Ni, kursi roda itu bergerak sendiri”

Roni    : “Iya Ton aku juga lihat” (jawab Roni dengan tegang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun