Gelap gulita menyingkap bayang wujudnya yang ancur berantakan
Sayu bola mata memancarkan keputusasaan
Hingga jarum tipis mengintimidasi nadi, merasuk bersama darah suci
Benda haram terperangkap dalam kerontangnya rangka, terhisap melenyapkan
Menyisakan tinggi rekaan tanpa terpenggal istilah "sadar"
Tawanya berubah renyah, matanya nanar berbinar
Terbayang ilusi kebahagiaan yang bergelimang tapi itu sekedar "hanya"
Terekam dalam otak kotor hingga membekukan saraf-sarafÂ
"Aku kembali hidup"
Gumam pemuda itu
Sayangnya tak lain sebatas bayang-bayang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!