Mohon tunggu...
Wahyu Krido Utomo
Wahyu Krido Utomo Mohon Tunggu... Bankir - Pembelajar

Keliling Indonesia untuk bekerja, sementara bermukim di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Last Dance", Nostalgia Kejayaan Chicago Bulls di Tahun 90-an

22 Mei 2020   13:46 Diperbarui: 4 Februari 2023   01:01 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pippen yang ngambek saat kontraknya tidak kunjung di review dan Rodman yang mangkir dari latihan untuk pergi ke Las Vegas dan harus dijemput paksa oleh MJ untuk kembali berlatih.

Kisah negatif tentang beberapa pemain dan Bulls saat awal MJ bergabung juga menjadi konflik tersendiri saat film ini akhirnya rilis. Scottie Pippen dan Horace Grant secara terbuka mengatakan ketidaksukaannya terhadap beberapa perkataan MJ dalam film ini (sumber: Kompas.com). 

Begitu juga perkataan MJ tentang perilaku tim Bulls diawal-awal Ia bergabung, yang Ia katakan diisi dengan mabuk-mabukan dan perilaku negatif lainnya yang sangat Ia hindari selama karirnya, ditentang oleh Horace Grant yang mengatakan MJ sebagai tukang mengadu. (Sumber: tempo.co)

Menonton film ini selama 10 Episode, kita mendapatkan penggambaran MJ yang terus terang tidak semuanya indah. Permainannya di dalam lapangan, apa yang bisa ia sumbangkan kepada olahraga Basket adalah hal yang luar biasa dan tidak ada duanya. 

Keinginannya untuk menang di setiap pertandingan serta dorongannya untuk selalu bisa memberikan yang terbaik di lapangan adalah dua hal yang menjadikannya legenda. 

sumber:vulture.com
sumber:vulture.com

Di luar lapangan, cerita-cerita di film ini memberikan gambaran yang lebih manusiawi tentang seorang MJ. 

Bagaimana kesukaannya terhadap Judi menyebabkan dia menjadi bulan-bulanan media ditampilkan disini. Begitu juga kesan beberapa rekan setimnya yang memandang MJ sebagai seorang seorang 'jerk'. 

Menurut saya, penggambaran pribadi MJ dan beberapa pemain lain yang tidak melulu hanya mengambil sisi positif tapi juga mau menunjukkan sisi-sisi gelap seorang bintang, membuat film dokumenter ini menjadi tontonan yang menarik dan sarat makna. 

Beberapa hal sengaja dibuat menggantung dan diserahkan kepada penonton untuk memutuskan versi mana yang mau kita terima. Seperti di penghujung episode ini, saat keputusan 'pembubaran' tim diambil, MJ dan Jerry Reinsdorf memiliki versi cerita yang berbeda. 

The Last Dance merupakan dokumenter yang sangat jarang kita temui dan saya sangat merekomendasikan untuk ditonton. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun