Mohon tunggu...
Wahyu Krido Utomo
Wahyu Krido Utomo Mohon Tunggu... Bankir - Pembelajar

Keliling Indonesia untuk bekerja, sementara bermukim di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Last Dance", Nostalgia Kejayaan Chicago Bulls di Tahun 90-an

22 Mei 2020   13:46 Diperbarui: 4 Februari 2023   01:01 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Chicago Bulls memenangkan gelar juara ke-6 nya di tahun 1998 saya saat itu duduk di bangku SMP. Seingat saya, kala final antara Chicago Bulls dan Utah Jazz Game ke 6 digelar di Delta Center, Salt Lake City, Utah saya menyempatkan bolos sekolah untuk menonton di Rumah. 

Keseruan, ketegangan, dan kebahagiaan saat melihat dua Tim yang dominan kala itu ditambah kesempatan melihat salah seorang legenda basket di akhir masa keemasannya membuat saya tak ingin melewatkan pertandingan itu. 

Legenda itu, yang akhirnya membawa timnya menjadi juara untuk ke-6 kalinya adalah Michael Jordan (MJ). Sebuah nama yang sudah menjadi sinonim dengan permainan basket. 

Hingga saat ini perdebatan tentang siapa pemain terhebat yang pernah di lapangan basket selalu menempatkan namanya menjadi salah satu kandidat teratas.

Satu hal yang menjadikan MJ sebagai legenda adalah kemampuannya membalikkan suatu klub medioker yang dia datangi di tahun 84 sebagai Rookie, dan menjadikannya juara NBA 6 kali. 

LeBron James gagal melakukannya di masa pertamanya bersama Cleveland Cavaliers, baru setelah ia mendapatkan gelar juara di NBA di Miami Heat dan kembali ke Cavs, dia bisa memberikan gelar juara.

Cerita tentang MJ juga cerita tentang perjuangan. Dia bukanlah atlet luar biasa sejak bangku sekolah. Di sekolah justru dia tidak bisa masuk anggota inti olahraga basket. 

Saat awal masuk ke North Carolina pun ia bukanlah seorang pemain yang menonjol. MJ adalah hasil dari proses evolusi. 

Bahwa seseorang dengan tinggi yang biasa-biasa saja, dengan bakat yang belum terlihat sejak bangku sekolah, bisa menjadi legenda yang namanya akan diingat terus sepanjang Masa.

Dokumenter The Last Dance menceritakan tentang perjalanan Chicago Bulls untuk memperjuangkan gelar juara ke 6 NBA di tahun 1998. Serial dokumenter ini tayang di Netflix dan bisa dinikmati seluruh episodenya saat ini. 

Episode terakhirnya belum lama dirilis dan mendapat respon baik hampir dari seluruh pecinta film. Sangat jarang kita mendapatkan film dokumenter dengan kedalaman materi dan kualitas bahasan yang sekeren ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun