Namun anggapan itu berubah total seketika, ketika gadis itu memutar pedangnya dan menyilangkan  sepasang pedang itu di depan dada. Matanya tajam mengawasi musuh-musuhnya. Selang sesaat ia berteriak seraya melompat keudara tinggi-tinggi, kemudian meluncur turun dengan cepat menyambar leher si cebol yang paling sakti dari ketiganya.
"Craaakkk.....bet bet."Â
Si cebol tak sempat berteriak. Kepalanya lepas dari leher dan jatuh menggelinding di tanah, tertutup oleh darah yang tak henti- henti mengucur.
Dua pemuda kembar itu terkesima melihat tubuh si cebol kejang-kejang. Waktu yang pendek itu digunakan Sekar Arum dengan baiknya. Tak ada kesempatan semacam itu akan berulang lagi.
Secepat kilat menyambar di langit kakinya bergerak mengirim tendangan beruntun ke dada lawan-lawannya. Dua pemuda kembar itu jatuh bergulingan di tanah.  Saat mereka  melompat bangun, nasib buruk melandanya. Pedang Sekar Arum meluncur dahsyat menebang leher dan menghujam dada.
Kedua pemuda itu terjatuh kembali ketanah, tubuhnya kelojotan karena sekarat ditinggal pergi nyawanya.
(Bersambung)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI