Dan masih banyak kalimat-kalimat yang beranak pinak dari catatan briliannya itu.
Kini raut muka raja tak seceria dulu. Aura wajahnya kuyu dan lesu. Barangkali ia tengah "ngudarasa" Â berbicara dalam hati sendiri. Ia telah bersusah payah berjuang dengan mengorbankan rasa malu, tapi hasilnya tak sesuai dengan harapan. Sang pangeran membawa penyakit yang beracun dan dijauhi rakyat. Kepalanyapun menunduk.
Gejala fenomenologis raja yang njengkerut dahinya dengan kepala menunduk itu ditafsirkan rakyat bukan lagi prihatin dan bersedih. Namun menganggapnya raja berpikir membuat drama ala Korea yang baru, yang barangkali lebih dahsyat. Tengara kesiap-siagaanpun bertalu kembali di negeri Konoha; Â Waspada, waspada, waspada !!!!
Lereng Kelud, Oktober 2024
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H