Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dari Sebuah Ketinggian

9 Oktober 2024   17:01 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:33 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Dan masih banyak kalimat-kalimat yang beranak pinak dari catatan briliannya itu.

Kini raut muka raja tak seceria dulu. Aura wajahnya kuyu dan lesu. Barangkali ia tengah "ngudarasa"  berbicara dalam hati sendiri. Ia telah bersusah payah berjuang dengan mengorbankan rasa malu, tapi hasilnya tak sesuai dengan harapan. Sang pangeran membawa penyakit yang beracun dan dijauhi rakyat. Kepalanyapun menunduk.

Gejala fenomenologis raja yang njengkerut dahinya dengan kepala menunduk itu ditafsirkan rakyat bukan lagi prihatin dan bersedih. Namun menganggapnya raja berpikir membuat drama ala Korea yang baru, yang barangkali lebih dahsyat. Tengara kesiap-siagaanpun bertalu kembali di negeri Konoha;  Waspada, waspada, waspada !!!!

Lereng Kelud, Oktober 2024

 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun