Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 51 Tembang Tantangan

10 September 2024   14:51 Diperbarui: 10 September 2024   19:21 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

"Siapakah gadis itu pangeran ?" Tanya Sekar Arum.

"Anakku. Namanya Kilisuci. Dyah Ayu Sanggramawijaya." Jawab pangeran sambil tersenyum dan terus memandangi putrinya yang sedang menari itu.

Demikianlah Sembada dan Sekar Arum menyaksikan latihan tari itu sampai hampir tengah malam. Mereka berterima kasih kepada Pangeran Erlangga yang telah berkenan mengundang mereka ikut menyaksikan latihan itu.

"Janganlah berterima kasih padaku. Terima kasihlah kepada Dinda Galuh Sekar. Dialah yang mengusulkan gagasan acara ini, karena tahu kau dulu bersama kakakmu adalah penari terkenal di istana Ayahanda Dharmawangsa." Jawab pangeran.

"Terima kasih Gusti Ayu prameswari Galuh Sekar." Kata Sekar Arum sambil membungkukkan badan.

Prameswari Galuh Sekar hanya tertawa saja sambil melambaikan tangan. Ketiganya lantas masuk istana lewat pintu samping, pintu yang juga dilalui oleh para penari itu.

Sembada dan Sekar Arum bergegas mengayun langkah keluar istana. Ketika mereka hampir sampai di depan pintu barak, Sembada menarik tangan Sekar Arum dan mendorong kepalanya agar merunduk. Sebuah anak panah melesat kencang di samping mereka, dan menancap pada gawang pintu barak itu.

Ekor anak panah itu masih bergetar. Sembadapun mencabutnya dari gawang pintu. Sebuah rontal tergulung rapi, dan diikat dengan tali dari serat tanaman. Sebuah surat ditujukan padanya oleh orang yang belum di kenal.

Sekar Arum juga tertarik dengan rontal itu. Setelah Sembada berhasil melepasnya dari batang anak panah, ia segera membukanya. Keduanya membaca guratan tulisan yang ada di permukaan rontal.

"Yen sira yekti prawira. Sun tantang tanding prang. Ing wana kidul Jungabang. Perawan ayu sisihira dadi bebanane. Aja tinggal glanggang colong playu sawusnya maca tembang tantangan iki.

Saka Aku Rakyan Dyah Tumambong saka desa Cane."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun