Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab 42: Gagak Ijo Tewas

30 Juli 2024   19:08 Diperbarui: 14 Agustus 2024   22:01 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sorak-sorai pecah membahana dari mulut pasukan gadis Maja Dhuwur.

"Gagak Ijo mati. Gagak Ijo tewas." Demikian bersaut-sautan.

Berita itu mengagetkan semua anggota pasukan yang ditugaskan Singa Lodhaya bikin keonaran itu. Tidak berselang lama terdengar suitan panjang dari bibir Kelabang Ireng. Suitan perintah agar pasukannya lari meninggalkan gelanggang.

Semua anggota pasukan itu segera melompat mundur dan berbalik badan untuk lari dari gelanggang. Demikian juga Kelabang Ireng, iapun dengan cepat berusaha melepaskan diri dari libatan ki demang.

Tiga buah pisau terbang menyerang ki demang berurutan, lelaki itu melompat-lompat untuk menghindarinya. Saat ada kesempatan terbuka Kelabang Ireng segera melontarkan tubuhnya ke belakang dan lari sekencang-kencangnya.

Ki demang tidak membiarkan musuhnya lepas, dengan cepat ia bangkitkan getaran Aji Sapta Dahana. Dengan segera ia ulurkan tangan kirinya untuk menyerang Kelabang Ireng. Seleret cahaya merah mengejar punggung Kelabang Ireng.  Cahaya yang panasnya setara lipat tujuh nyala api. Namun hantu pesisir laut selatan itu keburu terlindung beberapa pohon di pekarangan rumah itu. Akibatnya pohon-pohon itulah yang tersambar aji ki demang.

Terdengar ledakkan dahsyat. Pohon itu batangnya bergetar hebat. Daun-daunnya jatuh berguguran. Nampak warna hitam bekas terbakar pada batang pohon yang besar itu.  Kulit dan bagian dalam batang kayu itu sebagian hancur.  Bara api dan asap masih tersisa di batang kayu yang menghitam itu.

Semua yang menyaksikan peristiwa itu berdecak kagum. Baru sekarang mereka tahu, ternyata ki demang Sentika menyimpan ilmu yang dahsyat pula.

Ki demang segera memerintahkan agar semua berkumpul. Ia ingin mengetahui apakah jatuh korban dalam pasukannya. Ternyata dalam penyergapan itu tak ada yang tewas di antara mereka. Beberapa orang terluka ringan. Namun ada seorang gadis yang terluka berat. Ia harus dibuatkan tandu untuk membawanya pulang.

Korban tewas dipihak musuh cukup banyak, termasuk pemimpinnya, Gagak Ijo. Raja perampok hutan Waringin Soban itu tamat riwayatnya di dusun Sumber Bendo. Sementara korban luka terpaksa harus dirawat terlebih dahulu di kademangan Maja Dhuwur.

Berita tewasnya Gagak Ijo di tangan Sekar Sari telah tersebar di dua induk pasukan yang tengah bertempur. Senopati memberi selamat kepada Sekar Sari yang telah berhasil membunuh begal hutan Waringin Soban itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun