Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Bab. 36. Ular Raksasa (Cersil STN)

7 Juli 2024   20:27 Diperbarui: 8 Juli 2024   13:53 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri

Namun ketika mereka menguak tanaman perdu untuk mencari jalan mendekat, Sembada tiba-tiba berhenti. Tangannya meraih lengan Sekar Arum agar iapun berhenti melangkah.

Di depan mereka nampak kepala naga sebesar kepala kerbau. Matanya memancar hijau kebiruan tengah mengawasi dua orang di hadapannya.

"Arum, siapkan tombakmu. Kita terpaksa bertempur sebentar dengan ular raksasa ini." Kata Sembada.

Sekar Arum membuka selongsong tombaknya. Dia siap menghujamkan tombak itu jika ular raksasa itu menyerangnya.

Masih terdengar suara pohon besar itu tergoncang-goncang. Tapi sebentar kemudian dahan itupun patah. Suara geretak terdengar telinga Sembada dan Sekar Arum. Baru kepala ular itu bisa menjulur mendekati mereka.

Sembada segera mengurai cambuknya. Iapun siap menghantam kepala ular raksasa itu dengan ujung cambuknya jika menyerang. Keduanya telah menyalurkan seluruh kekuatan aji yang di milikinya.

Sekar Arum tiba-tiba melompat, tubuhnya melayang mendekati kepala naga itu. Ia menusukkan ujung tombaknya tepat ke arah mata naga. Ular raksasa itu berteriak keras karena kesakitan. Ia menggerakkan tubuhnya kesana kemari hingga merobohkan beberapa pohon besar di sekitar itu.

Sebentar kemudian ular itu mengangakan mulutnya. Nampak taringnya sebesar lengan orang dewasa. Lidahnya yang bercabang menjulur keluar dari mulut yang menganga. Dengan marah naga itu menatap dengan sebelah matanya ke arah Sembada.

Sembada menyiapkan cambuknya. Saat kepala ular itu menjulur hendak menyerangnya, dengan tangkas ia lecutkan ujung cambuknya. Seluruh kekuatan aji Tapak Naga Angkasa telah ia salurkan. Ketika ujung cambuk itu menghantam kepala ular raksasa itu terjadilah sebuah ledakan dahsyat.

Namun aneh betapa kuat kepala naga itu, ia tidak pecah atau terluka sedikitpun. Hanya sekali lagi ular itu menggerak-gerakkan tubuh lebih menggila. Beberapa pohon bosah-basih roboh dilanda tubuh ular itu.

Kini Sekar Arum beraksi kembali. Ia menghadang kepala naga itu yang hendak menyerangnya. Saat kepala naga itu bergerak dengan mulut menganga menyerangnya, Sekar Arum melompat pula menyambutnya. Dengan sekuat tenaga ia lemparkan tombaknya ke mulut naga itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun