"Jangan hanya bicara, buktikan di panggung kalau kau bisa."
Pemuda berhidung melengkung itu marah besar. Â Ia tidak berhasil mempengaruhi nyali lawannya. Â Segera ia bersiap untuk bertanding.
Terdengar kembali suara Wadasgempal dan bunyi bende. Â Dua pemuda dengan waspada saling mengawasi gerak lawannya.
Ketika pemuda berhidung melengkung itu meloncat mengirimkan kepalan tangannya ke wajah Sembada, ia merendahkan badannya. Â Dengan cepat ia meraih kerah baju lawannya, kemudian mengangkatnya searah gerakkan pemuda berhidung melengkung itu. Â Dengan deras ia melempar tubuh pemuda itu ke lantai panggung.
Pemuda berhidung melengkung itu cukup gesit, ia melipat tubuhnya dan jatuh tepat pada punggungnya, kemudian berguling ke depan. Â Sebentar kemudian ia melenting berdiri menghadapi lawannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H