Mohon tunggu...
Wahyu Chandra
Wahyu Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan blogger

Jurnalis dan blogger, tinggal di Makassar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senjakala Perahu Pinisi

11 Maret 2018   04:54 Diperbarui: 11 Maret 2018   08:46 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pembuatan perahu ini selain harus disertai dengan pelaksanaan ritual-ritual tertentu, juga terdapat pamali-pamali yang tak boleh dilanggar selama proses pembuatan perahu ini berlangsung.

Tantangan pembuat perahu tidak hanya pada lesunya pemesanan dan keterbatasan bahan baku kayu, tetapi juga pada sumber daya manusia pelanjut pembuat perahu sekarang.

Menurut Basri, sebagian besar generasi muda di Tana Beru sekarang lebih banyak memilih merantau atau sekolah di luar kota dibanding menjadi pembuat perahu. 

"Anak saya tidak mau menjadi pembuat perahu. Ia mau sekolah pelayaran di Makassar. Sekarang ikut di kapalnya Haji Kalla. Sebagian anak-anak sini kalau tamat sekolah juga lebih memilih sekolah pelayaran. Mungkin generasi saya sekarang menjadi generasi terakhir pembuat perahu di Tana Beru ini," katanya. 

Basri mengakui tak bisa berbuat banyak dengan pilihan anaknya karena tuntutan kehidupan yang lebih baik. Apalagi dari tahun ke tahun produktivitas perahu juga mulai menurun.

"Tidak bisa dipaksa juga karena memang tak ada minat mereka untuk membuat perahu. Saya lihat juga di teman-teman lain kondisinya sama."***

     
Catatan belakang:

[i] Bahasa Konjo adalah salah satu Bahasa di Sulawesi Selatan, yang sebagian besar penuturnya mendiami bagian selatan Sulsel. Mereka terdiri atas Konjo pesisir dan pegunungan. Sebuah versi mengatakan asal kata Konjo adalah merujuk pada kata tunjuk 'Itu'. Sebagian besar kosa kata dalam bahasa Konjo ini memiliki kemiripan dengan Bahasa Makassar.

[ii] Muhammad Arief Saenong. Pinisi: Panduan Teknologi dan Budaya. Penerbit Ombak, Yogyakarta, 2013. 

[iii] Muhammad Masruri, Dkk. Pinisi: Perahu Khas Sulawesi Selatan. Bagian Proyek Pembinaan Sulawesi Selatan tahun 1994/1995.

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun