Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kritik atas Kritik Stigma Perempuan Berhijab

7 Agustus 2024   11:23 Diperbarui: 7 Agustus 2024   11:57 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Berkata kasar dan bergoyang adalah tindakan tidak baik dalam islam

4. Perempuan berhijab berkata kasar dan bergoyang harus malu dengan hijab

Jadi kesimpulan : perempuan berhijab yang berkata kasar dan bergoyang adalah perempuan tidak baik,  buka saja hijab dan malu atas memakai hijab mereka. Karena memandang hijab bagi perempuan haruslah berperilaku baik sesuai aturan agama.

Pandangan masyarakat tentang perempuan berhijab adalah pandangan mengakar, sekaligus menjadi doktrin yang berketurunan, sehingga ketika ada perempuan berhijab melakukan kesalahan. Maka, hijab menjadi salah satu objek utama. 

Memang, perbuatan seperti berjoget, berkata kasar, dan melakukan hal-hal buruk lainnya adalah tindakan yang tidak baik dan bahkan merupakan pelanggaran terhadap ajaran Islam. Namun, bukan berarti perempuan berhijab yang melakukan tindakan-tindakan tersebut harus membuka hijab mereka. 

Dalam pandangan masyarakat umum, perempuan berhijab yang melakukan tindakan tidak baik sering dianggap mencemarkan hijab sebagai cerminan akhlak. Pernyataan ini, meskipun memiliki kebenaran, tidaklah dapat dijadikan satu-satunya parameter kebenaran.

Perempuan berhijab sering dipandang lebih positif, dianggap lebih memahami agama, dan sebagainya. Namun, bukan berarti semua perempuan berhijab harus berperilaku sesuai dengan ajaran Islam sepenuhnya. Setidaknya, mereka menutupi aurat mereka, tetapi persoalan akhlak adalah hal yang berbeda. Tidak semua perempuan berhijab berakhlak baik dalam keseharian maupun di sosial media, tetapi mereka memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga tubuh mereka sesuai ajaran agama.

Perempuan berhijab menjaga tubuh mereka dengan menutup aurat, namun ini tidak menjamin persoalan akhlak, keimanan, dan aspek lainnya. 

Mereka tahu tentang pentingnya hijab untuk menutupi aurat, tetapi ini tidak selalu mencerminkan perilaku mereka. Di sosial media, sering kita lihat perempuan berhijab yang berjoget, berkata kasar, berkelahi, membully, berselingkuh, dan sebagainya. Komentar netizen yang muncul biasanya adalah, "Lihat hijabnya, nggak malu sama hijab," "Buka saja hijabnya kalau berbuat seperti ini," "Cantik dan baik, tapi sayang nggak berhijab," "Dia ini kan anak ulama A, kenapa nggak pakai hijab," dan komentar lainnya.

Perlu dicatat kembali, bahwa perempuan berhijab tidak semuanya baik. Mereka adalah perempuan yang sadar atau memiliki pengetahuan tentang fungsi hijab untuk menutupi aurat sesuai ajaran agama, terlepas dari kesadaran penuh atau paksaan menggunakan hijab. 

Namun, hijab tidak bisa menjamin hal seperti ibadah lainnya dijalankan dan ditaati. Sebaliknya, perempuan yang memahami agama namun tidak menggunakan hijab bukan berarti tidak memahami agama. Mereka mungkin memiliki alasan subjektif atas tidak menggunakan hijab. Mereka bisa saja berbuat baik dan memahami ibadah lainnya, namun dalam persoalan hijab, mereka mungkin belum siap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun