Setiap orang memiliki kepentingan, dan kepentingan itu kadangkala harus dicapai dengan cepat, ataupun mereka hanya menggunakan kepentingan itu sendiri sebagai jalan kehidupan yang perlu di tuju.Â
Manusia hakikatnya sosok mahluk yang baik. Namun, mereka kadangkala terjebak oleh nafsu sebuah kepentingan yang ingin sekali mereka capai. Sehingga mereka dengan semaksimal mungkin dengan cara apapun mencoba untuk menggapainya.Â
Sebagai mahluk yang terkenal akan kecerdasan bersamanya. Manusia pula terkenal akan mahluk yang mampu mentransfer kecerdasan dengan mengajari kepada manusia lain. Inilah yang disebut mereka sebagai sistem sekolah, yang mengajarkan manusia satu dengan manusia lainnya mengenai ilmu pengetahuan.Â
Ilmu pengetahuan sangat penting bagi kehidupan, layaknya ilmu pengetahuan adalah bekal penting bagi manusia dalam meneruskan hidup. Dengan memiliki ilmu pengetahuan lah, manusia bisa menguasai manusia lainnya.Â
Untuk itu ruang pembahasan ini akan dilihat hanya dalam kacamata proses bagaimana ilmu pengetahuan didapatkan hanya dalam jenjang perkuliahan, tepatnya objek dari tulisan ini tak lain dari sosok yang disebut sebagai MAHASISWA.Â
Sosok penuntut ilmu yang memiliki kapasitas yang bisa dibilang mencukupi dan tergolong orang yang sudah memiliki informasi mengenai berbagai hal tentang ilmu (walaupun ini masih dalam catatan tidak semua mahasiswa memiliki kecerdasan yang luar biasa dalam memperoleh ilmu).Â
Mahasiswa sebutan bagi mereka orang-orang yang belajar di dunia perkuliahan. Mereka (mahasiswa) bisa dikatakan memiliki kecerdasan yang luas dan juga memiliki kemampuan dalam hal-hal tertentu. Sehingga banyak orang melihat mahasiswa sebagai emas penerus bangsa. Mahasiswa merupakan sosok agent of change dan agent of control yang memiliki peran yang sangat penting di tengah masyarakat. Peran ini sudah dilekatkan dari kepercayaan kemampuan mereka yang sudah sanggup mengemban dunia perkuliahan.Â
Tepatnya, Orang-orang yang sudah masuk dunia kampus sudah bisa dianggap sosok yang memiliki potensi untuk menjadi orang-orang penting dimasa depan. Dengan demikian menujjukan bahwasanya mahasiswa bukan sekedar sosok pelajar kaku.melainkan mereka adalah pelajar yang sudah dewasa, mampu keluar dari zona nyaman dengan skeptis dan kritisisme nya.Â
Sehingga mereka mulai menciptakan strategi-strategi tersendiri untuk menjalani hidup. Bahkan ketika mereka sudah tahu alur dan kisah kehidupan yang berjalan, saat itulah mereka menjadi sosok yang buas (bisa saja ini hanya sebagian mahasiswa yang arogan dengan kepentingan) dengan sebuah hal. Untuk mencapai nya pun mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mencapainya.Â
Melihat bagaimana kebuasan dari mahasiswa yang menjadi sosok serigala. Maka mahasiswa sepeti ini bisa kita dilihat dalam dunia perkuliahan dengan dua latar yang cukup bisa membuat kita sendiri memahami betapa buasnya mahasiswa ketika mereka menjadi serigala, seperti latar organisasi mahasiswa dan nilai IPK.Â
MAHASISWA ADALAH SERIGALA BERKEPALA RUBAH (homo est lupus cum capite vulpis)Â