"Sebulan lalu kejadiannya. Aku sungguh sedih. Pilu itulah yang menyebabkan aku mudah terpapar. Hingga aku bertemu denganmu saat ini. Kau mirip dengannya."Â
Sepuluh detik mata kami beradu. Lantas berpisah. Begitu saja. Ya, begitu saja tanpa bertukar nomor telepon. Entahlah. Apakah bisa bertemu kembali dengannya esok hari atau tidak. Waktu telah memaksaku untuk kembali masuk ke kamar isolasi.
Teringat kata terakhir yang ia ucapkan.Â
"Lalu, siapa yang kamu tunggu?"
"Mekarnya kembang sepatu." jawabku.
Semarang, 20 September 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H