Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(Seperti) Arjuna dan Srikandi

20 Februari 2017   10:51 Diperbarui: 20 Februari 2017   11:09 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Boleh aku memelukmu, Za? Sekali saja?”

Ragu aku mengiyakan keinginanmu.

“Baiklah,” Akhirnya, aku mengangguk.

Kamu memelukku, sembari mengucapkan, “Terimakasih kamu mau menemuiku. Kamu baik, pasti berjodoh dengan orang baik pula, tak seperti aku.”

Entah mengapa, aku terharu atas kata-katanya.

Kamu mengeluarkan sesuatu dari tas tenteng yang kamu bawa. Sebuah kotak tipis, ukuran 20x25cm. Kemudian menyerahkannya padaku.

“Bukanya nanti saja,” pintamu. Aku mengangguk.

“Sampai ketemu kembali, Tiar! Selalulah jaga dirimu.” ucapku.

“Kamu juga, ya,”

“Iya,” jawabku singkat.

Lalu perpisahan untuk kedua kalinya terjadi. Lima tahun lalu dan sekarang. Bedanya, dulu tak ada kata berpisah, sekarang kamu mengucapkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun