“Bicara apa?”
“Eeemmm.. Sita, kamu ternyata baik.” Loh? Kenapa Cuma bilang baik? Batinku.
“Modus ah! Aku tahu maksudmu, Pandu.”
“Modus apa? Aku nggak ngerti deh,”
“Coba, bilang sekali lagi ke aku....,”
“Bilang apa?”
“Duh,” Aku cemberut.
“Okey, aku akan bilang, aku suka kamu!” Nah, begitu dong....
“Baiklah, jika kamu berani,”
“Memang kenapa?”
“Ayahku galak, Pandu!” Lalu terdengar suara tawa berdua, mempadu seperti koor sebuah lagu, amat serasi.