Sepoi lirih membelai seraut wajah
masa tak henti menyapa
helaan nafas kadang tersendat
sepasang netra tajam berbinar
tanpa rasa gentar
menepis terpaan yang mendera
tangan yang selalu siap terulur
merengkuh jiwa jiwa terkasih
langkah yang kadang terseok
menapak tanpa jengah
terabaikan dalam hasrat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!