Mohon tunggu...
Noer Wahid
Noer Wahid Mohon Tunggu... Penulis lepas di usia senja - Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Cabang Sumut - Ketua Lembaga Pusaka Bangsa -

Seorang sepuh yang menikmati usia senja dengan aksara. E-mail ; nurwahid1940@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setujukah Anda Jika Pancasila dan UUD Diganti?

6 Januari 2018   16:04 Diperbarui: 6 Januari 2018   16:31 8803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar (tirto.id)

Sampai kinipun, sudah 72 tahun merdeka, kita masih tetap survivesebagai suatu bangsa yang merdeka dan tentunya semuanya itu karena kita masih mau berpegang teguh pada ideologi Pancasila dan UUD 1945 tersebut.

Tetapi, kini ada pula yang tidak mengakui NKRI seperti yang terjadi pada salah satu pesantren di Bogor. Memang, nenek moyangnya dahulu yang mendirikan Republik ini. Apakah mereka itu pernah merasakan pahit getirnya dalam Perang Gerilya dari tahun 1947 sampai 1949 dahulu sewaktu mempertahankan Republik ini seperti yang saya alami dahulu.

Enak saja tidak mengakui NKRI, kalau tidak mau dengan RI, sudah keluar saja dari Indonesia ini pindah ke negara lain, dirikanlah pesantrenmu itu disana. Indonesia adalah untuk Indonesia, bukan untuk pesantren meskipun saya ini beragama Islam.

Lupakah Anda, bahwa kemerdekaankita itu adalah rahmat dari Allah Tuhan Yang Maha Esa, adalah suatu nikmat terbesaryang diberikan Allah swt. Tidak mengakui kemerdekaan Indonesiaitu sama saja kita mengingkari nikmatdari Allah Swt.Dan barang siapa yang mengingkari nikmatAllah Swtmaka dia sudah jatuh pada kufur nikmat. Tunggulah murka Allah swt.!   

Karena ideologi Pancasila itulah kita bisa merdeka, karena UUD 1945 itulah kita bisa merdeka, semua itu datang dari hidayahAllah Swtkepada bangsa Indonesia lalu, mengapa kita tidak mau mengakui lagi kedua ornamen bangsatersebut dan ingin menggantinya dengan yang lain.

Yang ada saja, ideologi Pancasila dan UUD 1945, belum bisa kita layani sepenuh hati kini mau diganti pula dengan yang lain. Nanti penggantinya itu pun tak dapat pula dilayani dengan sepenuh hati lalu, ganti lagi dengan yang lain. Akhirnya kita gonta-ganti ideologidan UUDsaja. Capek, deh !  

Bukan ideologi Pancasiladan UUD 1945 yang salah kalau kita menghadapi cukup banyak persoalan seperti yang ada sekarang ini. Semua kesalahan itu terletak pada manusia, bukan pada konsepnya.Kita sendiri yang meretakkan bangunan bangsa lalu, mengapa si "tukang" yang disalahkan. Apakah kita sudah kehilangan akal sehat tak tahulah kita.

Bagi saya yang salah itu adalah kita sendiri, mengapa ideologi Pancasiladan UUD 1945 yang mau diganti. Tahukah Anda mungkin untuk menyusun yang baru itu bisa terjadi "pertumpahan darah"karena masing-masing mempertahankan pendiriannya. Kalau sampai hal itu terjadi benar-benar kita sudah mengingkari nikmatAllah swt.

Bagaimanapun juga bagi kita tidak perlu berangan-angan ingin mengganti ideologi Pancasila dan UUD 1945 itu dengan yang lain. Saya sendiri akan menolak kalau sampai ada upaya mengganti kedua ornamen bangsaitu karena saya takut murka yang datang dari Allah swt. 

Bagaimana Anda ? ***     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun