Rancangan Penelitihan
Penelitihan ini menggunakan model pelatihan (Tranining Processes Model) yang mencakup lima tahap, yaitu analisis kebutuhan, desain, pengembangan, Implementasi, dan evaluasi, pada setiap tahap mencankup input, proses, dan output. Output pada suatu tahap, misalnya analisis kebutuhan, merupakan input bagi tahap berikutnya yaitu tahap desain(Blanchard dan Thacker, 2004). Keseluruhan tahapan akan dilaksnakan selama dua tahun, tahap analisis kebutuhan, tahap desain, fan tahap pengembangan pada tahun pertama, sedangkan tahap implementasi dan tahap evaluasi dilaksanakan pada tahun kedua.
Tahap Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan mencankup identifikasi masalah, input, proses, dan output. Identifikasi masalah dilakukan untuk mendeteksi masalah utama mahasiswa yang terkait dengan kemandirian belajar dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Analisis dalam tahap proses dilakukan untuk mendeteksi penyebab utama dari masalah terkait kurangnya kemandirian belajar mahasiswa, apakah karena kebijakan/prosedur oraganisasi yang kurang mendukung, kurangnya fasilitas, metode pembelajaran dosen yang kurang mendorong mahasiswa untuk mandiri, atau mahasiswa yang kurang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk mandiri dalam belajar, Analisis prose dilakukan berdasarkan input dari analisis tugas dan analisis orang berupa performa actual mahasiswa. (Jurnal Inovasi Pendidikan, Vol.7, No.2, Oktober 2016, hlm. 139-146)
Output dari tahap ini adalah menentukan adanyakebutuhan pelatihan atau kebutuhan non-pelatihan atau dibutuhkan keduanyaa. Pelatihan dibutuhkan apabila ditemukan bahwa mahasiswa kurang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung kemandirian belajar. Kebutuhan non-pelatiahan diperlukan apabila terdapat faktor-faktor lain selainkuranya pengetahuandan ketrampilan mahasiswa yang turut menjadi penyebab dari lemahnya kemandirian belajar mahasiswa. Output pada tahap ini merupakaninput pada tahap berikutnya yaitu tahap desain.
Hasil dan Pembahasan
Pengembangan inventori ketrampilan metakognisi
Inventori ketrampilan metakognisi dikembangkan dengan melakukan langkah-langkah pengembangan alat ukur psikologi mencankup pengembangan spesifikasi alat ukur, penulisan dan penelaahan pernyataan, perakitan instrument, uji coba, analisis hasil uji coba, untuk uji coba terdiri dari 68 item, 34 item mengukur pengetahuan kognisi dan 34 item mengukur regulasi kognisi. Uji coba instrument dilaukuan kepada 43 orang mahasiswa UNISNU, bertempat di gedung L1 Unisnu pada bulan april 2019. Hasil uji coba dianalisis mengunakan teknisi analisis faktor eksploratori untuk memperoleh validitasi konstruk. Dari mhasil analisis diperoleh 27 pertanyaan valid(faktor loanding>0.5) terdari dari 11 pertanyaan mengukur pengetahuan kognisi dan 16 pertanyaan mengukur regulasi. Rehabilitasi inventori ketrampilan metakognisi di peroleh dengan menggunakan alpha cronbach, aspek pengetahuan kognisi memiliki rehabilitasi sebesar 0,778 dan aspek regulasi kognisi memiliki reliabilitas sebesar 0,770.
Hasil Analisis Organisasi
Beberapa hal dapat disimpulkan dari hasil analisis organisasi dalam pembelajaran di universitas sudah menyediakan beragam fasilitas untuk mendorong dan mendukung berkembangnya kemampuan belajar mandiri mahasiswa. Dalam kenijakan universitas sudah cukup diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Hasil Analisis Orang