Dengan tersenyum pilu, ia menjauh dari kerumunan orang-orang yang sedang menikmati pesta. Dia tidak yakin akan dapat bertahan walau untuk sebentar lagi, sedang kini air mata sudah tertahan di pelupuk mata. Daripada ia membuat keributan di pesta orang, akan lebih baik kalau ia menjauh dari sana. Lagian urusannya pun sudah selesai. Untuk sejenak, dia melupakan Maya sebagai teman yang telah menemaninya tadi. Entah ada di mana Maya berada. Daisha tidak terlalu memikirkannya. Karena kini hatinya lebih penting untuk dijaga dan dipedulikan.
Satu hal yang dapat ia ambil pelajaran dari kisah penantian lima tahunnya ini. Jangan terlalu berharap kepada orang lain, apalagi sampai menyebutkan namanya dalam doa. Boleh saja, namun kamu harus siap untuk membentengi hati dari efek patah hati kemudian. Karena konsekuensi dari terlalu berharap adalah terlalu kecewa. Sadarlah, bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak akan berakhir baik. Jangan ragui kuasa Tuhan. Serahkan saja segalanya kepada sang sutradara terhandal. Yang kekuasaannya tidak perlu diragukan lagi. Jika pun ingin berdoa, minta saja yang terbaik. Niscaya hatimu akan tenang karena tidak ada harapan yang kamu nantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H