Mohon tunggu...
Vunny Wijaya
Vunny Wijaya Mohon Tunggu... Human Resources - Analis/Pemerhati Kebijakan Publik - Peneliti Sosial

Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia'17 I ISS Sungkyunkwan University, Korea Selatan'18 I Sosiologi Pembangunan Universitas Negeri Jakarta'09

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pro-Kontra Bank Tanah di Indonesia, Mencermati Praktiknya di Amerika dan Belanda

31 Januari 2023   07:00 Diperbarui: 31 Januari 2023   20:32 2373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, terkait kultur di Indonesia, rawannya korupsi institusional juga menjadi tantangan besar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Jika memperhatikan praktik di Belanda, adanya kultur birokrasi yang baik, menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam melaksanakan program prioritas Bank Tanah.

Adanya pihak independen yang akan mengisi Dewan Pengawas maupun dimungkinkan pada Komite dan Badan Pelaksana, diharapkan dapat memiliki peran untuk semakin menjamin penyelenggaraan Bank Tanah yang adil. Selain itu, petunjuk teknis mengenai proses bisnis juga perlu dibuat dengan memperhatikan multiaspek.

Setidaknya terdapat tiga pihak yang terkait langsung dengan pelaksanaan Bank Tanah, yaitu, pemilik tanah, Bank Tanah, dan pihak yang akan memanfaatkan tanah. 

Adanya strategi penanganan konflik dan komunikasi yang mengedepankan kepentingan pihak terkait juga perlu direncanakan secara matang.

Mendukung hal tersebut, adanya komunikator publik/hubungan masyarakat (humas) yang profesional sangat diperlukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun