Hari pertama kami hanya berjalan-jalan di sekitar hotel, naik shuttle bus gratis dari hotel ke sebuah pusat perbelanjaan. Dari shopping mall tempat shuttle bus berhenti, kami jalan kaki menyusuri jalan menuju Ladies' Market. Berbagai keperluan wanita dijual murah di situ.
Namun berhubung kami berdua adalah tipe yang lebih rela keluar duit untuk jalan-jalan daripada belanja, maka kami lebih banyak window shopping saja. Saya sendiri hanya membeli hiasan boneka kayu khas Hong Kong sebagai kenang-kenangan pernah ke Hong Kong :)
Tidak lama, kami bertemu dengan sepupu Lingling dan temannya untuk makan malam. Restoran kecil yang agak masuk ke dalam (bukan jalan besar), tapi makanannya enak.
Sambil makan sambil ngobrol seru. Walau baru pertama kali bertemu dengan sepupu Lingling, namun orangnya ramah, membuat saya tidak berasa seperti orang luar diantara mereka.
Besok paginya kami pergi mencari sarapan di sekitar hotel, atau lebih tepatnya "brunch", makan diantara waktu sarapan dan makan siang. Pilihan jatuh ke sebuah restoran di pinggir jalan yang menjual aneka masakan bebek.
Pelayan memberikan kami dua gelas masing-masing berisi setengah gelas air teh (karena warnanya seperti teh). Piring, sendok garpu, dan chop stick juga disediakan. Awalnya kami bingung kenapa diberi teh, karena kami tidak memesan. Sementara di daftar menu, teh itu ada harganya.
Kami pun mulak tebak-tebakan, untuk apa air itu. Setelah melihat pengunjung lain kiri-kanan, ternyata air itu untuk mencuci alat makan seperti sendok garpu dan chop stick dengan cara menguceknya kedalam air panas di gelas.
Semalam sebenarnya saya perhatikan juga, tapi sepupu Lingling membantu kami mengucek alat makan ke dalam air panas. Dan saat itu saya masih belum ngeh.
Sehabis makan, lanjut jalan-jalan. Kami naik MRT, kemudian lanjut naik bus menuju Hong Kong Ocean Park untuk sekedar bersantai melepas stress.
Ocean Park biasanya untuk anak-anak kecil. Betul sekali! Tapi terkadang berlibur juga berarti bersenang-senang layaknya anak kecil yang polos tidak punya beban hidup.
Jadi, mari kita lepas dulu segala beban hidup orang dewasa yang kadang sebenarnya dibuat jadi beban oleh diri sendiri.