Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Tagar "Desparate" di LinkedIn: Strategi Jujur atau Langkah Salah?

15 Oktober 2024   14:35 Diperbarui: 15 Oktober 2024   14:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alternatif Solusi: Menggunakan Narasi yang Kuat

Jika kamu merasa menggunakan tagar #Desperate bukanlah strategi yang tepat, ada banyak cara lain untuk menarik perhatian perekrut di LinkedIn. Salah satu cara terbaik adalah dengan menyusun narasi personal yang kuat tentang siapa dirimu dan apa yang kamu tawarkan. Daripada hanya memasang banner, cobalah untuk memanfaatkan fitur-fitur lain di LinkedIn, seperti menulis artikel tentang pengalaman kerjamu, atau memposting tentang tantangan yang telah kamu atasi dalam kehidupan profesional.

Cara lain yang lebih halus adalah dengan terlibat aktif dalam diskusi di LinkedIn, baik melalui komentar maupun grup industri yang relevan. Ini bisa menunjukkan keahlianmu secara tidak langsung, sekaligus membangun jaringan profesional yang lebih luas. Jangan lupa untuk memperbarui profilmu secara berkala dan pastikan bahwa keterampilan yang relevan tercantum dengan jelas.

Bagaimana Menyikapi Kondisi Ini?

Tidak bisa dipungkiri, kondisi dunia kerja saat ini memang penuh dengan ketidakpastian. Namun, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan sembari menunggu kesempatan kerja yang lebih baik datang. Pertama, tingkatkan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang kamu incar. Banyak platform pembelajaran daring yang menawarkan kursus gratis atau berbayar, yang bisa menjadi nilai tambah di mata perekrut.

Kedua, perbanyak pengalaman melalui magang, pekerjaan freelance, atau proyek-proyek sukarela. Meskipun ini mungkin bukan pekerjaan penuh waktu yang kamu harapkan, pengalaman ini bisa memperkaya portofoliomu dan menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang proaktif dan terus belajar, bahkan di tengah situasi sulit.

Apa yang Dicari Perusahaan dari Calon Pekerja?

Pertanyaan ini penting untuk direnungkan, karena pemahaman tentang apa yang diinginkan perusahaan bisa membantumu dalam merencanakan langkah ke depan. Secara umum, perusahaan tidak hanya mencari keterampilan teknis, tetapi juga soft skills yang mencerminkan kemampuanmu dalam menghadapi perubahan dan tantangan.

Beberapa keterampilan yang semakin dicari adalah:

1. Kemampuan Beradaptasi: Dunia kerja terus berubah, dan perusahaan mencari orang yang bisa fleksibel dalam menghadapi perubahan ini.

2. Berpikir Kritis dan Problem-Solving: Tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga mampu memprediksi tantangan di masa depan dan menawarkan solusi kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun