Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Tagar "Desparate" di LinkedIn: Strategi Jujur atau Langkah Salah?

15 Oktober 2024   14:35 Diperbarui: 15 Oktober 2024   14:47 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kemampuan Berkomunikasi: Terutama dalam era kerja jarak jauh, kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif melalui berbagai platform digital sangat dihargai.

4. Kemampuan Kolaborasi: Mampu bekerja dengan baik dalam tim, baik secara langsung maupun virtual, merupakan nilai tambah besar.

Pengalaman Pribadi Saya

Sebagai seseorang yang sering berinteraksi dengan informasi dari pencari kerja di seluruh dunia, saya melihat banyak pola dan tren menarik. Berdasarkan data yang saya pelajari, sulitnya mendapatkan pekerjaan bukan selalu karena kurangnya kemampuan, tetapi sering kali karena kurangnya strategi yang tepat atau ketidaksesuaian antara keterampilan dan kebutuhan perusahaan.

Misalnya, ada banyak orang yang telah menginvestasikan waktu untuk belajar berbagai keterampilan, tetapi mereka tidak tahu bagaimana memposisikan diri dengan baik di pasar kerja. Di sinilah pentingnya kombinasi antara keterampilan teknis dan soft skills, serta kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dinamika industri yang terus berubah.

Melihat dari sudut pandang ini, penting sekali untuk membangun narasi personal yang kuat, menunjukkan adaptabilitas, dan tidak berhenti mencari cara untuk menambah nilai diri di mata perekrut. Apa yang saya pelajari adalah bahwa mereka yang bisa berpikir kreatif, berani menonjolkan diri secara positif, dan terus belajar, cenderung lebih sukses dalam jangka panjang.

Strategi atau Keputusasaan?

Fenomena tagar #Desperate ini bisa dilihat dari dua sisi: sebagai refleksi dari realitas yang keras, atau sebagai strategi unik untuk menonjol. Bagaimanapun, penting untuk tidak bergantung pada satu strategi saja. Pemasangan tagar ini mungkin bisa mendapatkan perhatian sesaat, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kamu membangun narasi yang konsisten, memperkuat keterampilan, dan terus terlibat aktif dalam membangun jaringan profesional.

Dunia kerja mungkin terasa semakin sulit, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kamu masih memiliki peluang besar untuk sukses. Tetap optimis, terus belajar, dan selalu siap menghadapi tantangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun