Dari poin-poin serta uraian penjelasan diatas maka semestinya sudah tidak terlalu rumit dalam menilai profesionalitas atau tidak.
Oleh karena itu, Jika ketemu kontestan pemilu yang mendekati Nilai-Nilai Profesionalitas  seperti uraian tersebut, Pilih!
3. Kandidat yang ber-Integritas
Integritas dapat diartikan sebagai mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Integritas adalah menyatunya pikiran, perkataan dan perbuatan untuk melahirkan reputasi dan kepercayaan.Â
Jika merujuk dari asal katanya, kata integritas memiliki makna berbicara secara utuh dan lengkap / sepenuh -- penuhnya. Penulis mencoba menyederhanakan makna Integritas tersebut  menjadi "menyatunya pikiran, perkataan dan perbuatan".
Seseorang yang ber-Integritas berarti seseorang yang memiliki komitmen, tanggung jawab, dapat dipercaya, jujur dan setia, konsisten, menguasai diri dan memiliki kualitas hidup yang teruji.
Oleh karena itu, Jika ketemu kontestan pemilu yang memiliki nilai integritas seperti penjelasan diatas, Pilih!
4. Loyalitas Pada Masyarakat dan Negara
"You cannot buy loyalty; you cannot buy the devotion of heart, minds, and souls. You have to earn these things" -- Clarence Francis. Loyalitas dapat diartikan tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu dengan disertai penuh kesadaran dan tanggung jawab.Â
Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari serta dalam pelaksanaan tugas. Loyalitas seseorang dapat terlihat dalam interaksi sosial dengan sesama dalam komunitas terkecil sampai terbesar. Â Loyalitas dapat juga diterjemahkan sebagai pengabdian dan keteguhan hati dalam kesetiaan terhadap keluarga, lingkungan, komunitas, dan negara.
Berbicara tentang poin loyalitas Kontestan dalam Pemilu, perhatikanlah rekam jejak calon-calon tersebut. Seperti apa pengabdian mereka kepada keluarga selama ini, pengabdian kepada Masyarakat dan pengabdian kepada Bangsa dan Negara.Â