Teguh hati memegang janji
Jalan kaki sepanjang hari
Gerak jari menunjuk kami
Senang hati di jalan tertatih
Rintih tangis air mengalir dari batin.
Siapa yang pentas bersama adil.
Ikuti hati dalam sedih dan prihatin.
Tapi kaki berjalan tanpa henti tiada arti.
Ambisi dihabisi oleh ambisi.
Siapa yang menangis.
Apa yang ditangisi.
Hanya kecewa yang menjadi ekspres.
Teguh batin dan hati.
Hadapi jalan masalah yang silih berganti .
Tak kunjung reda tangis di hati.
Hilang pula harapan di pipi.
Apa itu adil ?
Siapa itu adil ?
Adakah yang disebut adil?
Atau hanya candaan yang akan menjadi adil?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI