Mohon tunggu...
Muhammad MiftahulKhaer
Muhammad MiftahulKhaer Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya biasanya menulis sebuah cerita pendek ataupun puisi berdasarkan dengan berlandaskan literatur yang saya pernah baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bimbang

31 Oktober 2022   22:40 Diperbarui: 1 November 2022   21:08 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teguh hati memegang janji

Jalan kaki sepanjang hari

Gerak jari menunjuk kami

Senang hati di jalan tertatih

Rintih tangis air mengalir dari batin.

Siapa yang pentas bersama adil.

Ikuti hati dalam sedih dan prihatin.

Tapi kaki berjalan tanpa henti tiada arti.

Ambisi dihabisi oleh ambisi.

Siapa yang menangis.

Apa yang ditangisi.

Hanya kecewa yang menjadi ekspres.

Teguh batin dan hati.

Hadapi jalan masalah yang silih berganti .

Tak kunjung reda tangis di hati.

Hilang pula harapan di pipi.

Apa itu adil ?

Siapa itu adil ?

Adakah yang disebut adil?

Atau hanya candaan yang akan menjadi adil?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun