Menurut Sunaryo Kartadinata, dalam jurnal ilmu pendidikan pedagogia 1 April 2003, menyebutkan bahwa perkembangan otak, struktur otak akantumbuh secara terus menerus setelah lahir. Sejumlah riset emnunjukkan bahwa pengalam usia dini, imajinasi yang terjadi, bahwa yang didengar, buku yang ditunjukkan akan turut mengembangkan dan membentuk jaringan otak.
Pada usia ini daya pokoknya sudah berkembang ke arah berfikikir yang konkret dan rasional (dapat diterima oleh akal). Piaget menamakannya sebagai masa operasi konkret, masa berakhirnya berpikir khayal dan mulai berfikir konkret (berkaitan dengan dunia nyata).
Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru yaitu, mengklasifikasikan (mengelompokkan), menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan (angka). Pada akhir masa ini anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah yang sederhana. Kemampusa intelektual pada masa ini sudah cukup menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalarnya. Dalam mengembangkan kemampuan anak, maka sekolah dalam hal baru ini guru seyogianya memberikan kesempatan kepada kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan, memberikan komentar atau pendapatnya tentang materi pelajaran.
Pada tahap operasional konkret, anak memiliki pemahaman yang lebih baik dalam hal :
a. Konsep spasial (terkait jarak) dan sebab akibat
Dua kemampuan dalam menggunakan peta danmodel serta kemampuan untuk mengkomunikasikan informasi spesial akan berkembang seiring dengan pertambahan usia (Gauvin, 1993). Penilaian tentang hubungan sebab akibat akan berkembang, ketika anak usia 5-12 tahun diminta untuk memperkirakan hasil penimbangan benda pada kondisi yang berbeda. Anak mengerti tentang pengaruh atribut fisik (jumlah objek pada setiap sisi timbangan) lebih dulu daripada mengenali pengaruh dari faktor spasial (jarak antara objek dengan pusat skala) (Amsel, Goodman, Savoie, & Clark, 1996).
b. Kategorisasi
yakni kemampuan anak untuk mengkategorisasikan membantu untuk meningkatkan logika. Meliputi mengurutkan rangakaian, menyimpulkan dengan lengkap, dan menginklusi kelas.
c. Penalaran induktif dan deduktif
Menurut piaget, anak pada tahapni hanya menggunakan penalaran induktif. Yakni dimulai dengan observasi megenai sebagaian anggota kelas dari manusia, hewan, objek atau peristiwa, mereka menyimpulkan semuanya secara menyeluruh. Penalaran deduktif pada masa iini tidak akan berkembang sampai awal masa remaja.
d. Konservasi