Mohon tunggu...
Inovasi

Perkembangan Kognitif Pada Anak Usia Dini Tiga Tahun Pertama

13 November 2016   20:56 Diperbarui: 13 November 2016   22:14 2932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

A.PENGERTIAN

Perkembangan kognitif ialah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkugannya. Dimana perkembangan kognitif berguna untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan presepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memugkinkan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. (Mar’at, Samsunuwiyati, 2013)

B. PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN KOGNITIF

1. Pendekatan tingkah laku

Pendekatan untuk mempelajari perkembangan kognitif yang berpusat pada mekanisme dasar dari belajar. Pendekatan ini bisa di realisasikan dengan

a. Pengondisian klasikal dan instrumental

contohnya kedipan anak bayi ketika mereka melihat cahaya dari kamera, itu termasuk pengondisian klasikal. Pada pengondisian klasikal pembelajar itu bersifat pasif, menyerap, dan secara otomatis bereaksi pada stimulus. sebaliknya, pegondisian instrumental ketika bayi belajar mengoceh mendatangkan atensi penuh kasih-pembelajar bertindak, atau bereaksi terhadap lingkungan.

b. Memori infant

Waktu untuk perubahan sangat banyak dan ingatan mengenai pengalaman spesifik tidak mungkin digunakan untuk waktu yang lama. Kejadian awal tidak disimpan oleh memori karena otak belum cukup berkembang untuk menyimpannya.

2. Pendekatan psikometrik

Pendekatan untuk mempelajari perkembangan kognitif dengan mengukur intelegensi secara kuantitatif. Perilaku intelegensi berorientasi pada tujuan dan adaptif. Mengarahkan diri untuk menyesuaikan diri terhadap persoalan dan kondisi kehidupan. Berikut ini untuk mengetahui perkembangan kognitif melalui pendekatan psikometrik:

- menguji infant dan toddler yakni dengan tes perkembangan , dengan membandingkan performa bayi pada serangkaian tugas dengan norma yang standar. Hal ini dapat mengindikasikan kekuatan anak, kelemahan anak, dan kompetensi anak.

- mengukur dampak awal dari pengaruh lingkungan rumah. Karekteristik apa yang dibentuk oleh lingkungan rumah akan berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. Satu faktor penting bahwa rumah mengukur orang tua yang responsif.

- intervensi awal yakni proses sistematik dari suatu perencanaan dan penyediaan pelayan terapi pendidikan bagi keluarga yang membutuhkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan perkembangan infant, toddler, dan siswa prasekolah.

3. Pendekatan piaget

Pendekatan untuk mempelajari perkembangan kognitif yang menggambarkan tahap kualitatif dalam fungsi kognitif. Hal ini berfokus pada bagaimana struktur pikiran dalam beraktivitas dan beradaptasi dengan lingkungan.

- Melalui serangkaian wawancara dan pengamatan terhadap anaknya sendiri piaget meyakini bahwa anak membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Anak tidak pasif menerima informasi, melainkan berperan aktif di dalam menyusun penegtahuannya mengenai realitas.

- Piaget juga meyakini bahwa seorang anak berkembang melalui serangkaian tahap pemikiran dari masa bayi hingga masa dewasa. Kemampuan bayi melalui tahap-tahap tersebut bersumber dari tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan (melalui asimilasi dan akomodasi). Serta adanya pengorganisasian struktur berpikir. Tahap-tahap perkembangan pemikiran ini dibedakan piaget menjadi atas empat tahap yaitu

a. Tahap pemikiran sensoris-motorik

b. Tahap praoperasional

c. Tahap operasional konkret

d. Tahap operasional formal

Dari tahapan-tahapan tersebut piaget tidak membatasi batasan-batasan umur tersebut. Hanya saja pada masa bayi berumur antara 0-3 tahun pertama memasuki tahap sensoris-motorik. Selama tahap ini, perkembangan mental ditandai dengan adanya kemajuan pesat dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik. Dalam hal ini, bayi baru lahir bukan saja menerima secara pasif rangsangan-rangsangan terhadap alat-alat indraya, melainkan juga aktif memberikan terhadap rangsangan tersebut, yakni melalui gerak-gerak refleks. Dalam pendekatan piaget ini subtahap sensorimotorik terdiri dari enam tahap yang berjalan satu ke yang lainnya, pola diatur melalui pemikiran dan perilaku, menjadi lebih terperinci.

a. Subtahap pertama (dari lahir hingga 1 bulan) , bayi baru lahir mulai melatih beberapa kontrol dari refleks bawaan yang dibawa sejak lahir, melakukan suatu tindakan bahkan ketika stimulus normal tidak hadir

b. Subtahap kedua (sekitar 1 hingga 4 bulan), bayi belajar untuk mengulang secra bertujuan sensasi tubuh yang menyenangkan yang diperoleh melalui kesempatan yang ada .

c. Subtahap ketiga (sekitar 4 hingga 8 bulan) bertepatan dengan minat baru dalam manipulasi objek dan belajar tentang benda yang dimiliki.

d. Subtahap keempat (sekitar 8 hingga 12 bulan), mereka belajar untuk menyimpulkan dari pengalaman masa lalu untuk memecahkan maslah yang baru. Mereka akan merangkak untuk mendapatkan ssesuatu yang baru yang mereka inginkan.

e. Subtahap kelima (sekitar 12 hingga 18 bulan), bayi mulai bereksperimen dengan perilaku yang baru unttuk melihat apa yang akan terjadi. Satu waktu ketika mereka mulai berjalan mereka akan lebih mudah mengeksplorasi lingkungan.

f. Subtahap keenam (sekitar 18 bulan hingga 2 tahun) perpindahan menuju tahap praoperasional dari anak usia dini. Kemampuan representasi yakni kemampua secara mental menghadirkan objek dan tindakan dalam memori, secara meluas, melalui simbol, kata, angka, dan gambar mental.

4. Perkembangan pengetahuan mengenai simbol dan objek

Yakni kemampuan untuk menerima ukuran dan bentuk objek untuk melihat gerakan mereka mungkin merupakan mekanisme awal yang berkembang untuk mencegah predator (Rakison, 2005). Konsep objek memiliki eksistensi mandiri, karakteristik dan lokasi berjarak adalah perkembangan kognitif dasar selanjutnya yang teratur melihat realitas fisik.

5. Pendekatan pengolahan informasi

Pendekatan untuk membahas tentang bagaimana penelitian – informasi menganalisis bagian terpisah dari tugas yang kompleks. Melalui Habituasi yakni tipe pembelajaran dengan familiaritas dengan stimulus mengurangi, memperlambat, atau menghentikan reaspons.

a. Dishabituasi yakni peningkatan respon setelah presentasi stimulus baru.

b. Pengolahan informasi sebagai prediksi kecerdasan

c. Pengolahan informasi dan perkembangan kemampuan dari piaget yakni menggambarkan perkembangan menuju akhir dari tahap sensorimotor yang terlihat lebih banyak muncul diawal.

d. Evaluasi penelitian pengolahan informasi pada infant.

6. Pendekatan neurosains-kognitif

Pendekatan untuk mempelajari perkembangan kognitif dalam hubungan antara proses dengan otak dengan kognitif. Berdasarkan penelitian menggunakan pindaian otak untuk menentukan tempat struktur otak berdampak, tempat fungsi kognitif, dan untuk memetakakan perubahan perkembangan.

7. Pendekatan konteks sosial

Pendekatan untuk mempelajari perkembangan kognitif yang berfokus pada pengaruh lingkungan khususnya orang tua dan pengasuh lainnya.

C. PERKEMBANGAN BAHASA

Kemahiran berbahasa adalah aspek penting dari perkembangan kognitif kemampuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia ini segera mengalami perkembangan setelah kelahirannya. Disamping memiliki kemampuan bahasa yang dapat berkembang dengan cepat, bayi sejak lahir juga dapat dengan aktif memproduksi suara atau bunyi sekalipun bukan bahasa. Seseorang yang bangun tengah malam karena tangisan bayi usia 3 minggu menunjukkan bahwa bayi itu tidak diam atau pasif.

Selama bulan-bulan pertama kehidupannya bayi juga banyak mengeluarkan suara-suara sederhana seperti merengek, batuk, menjerit, menguap, bersin, dan sebagainya. Pada pertengahan kedua tahun pertama perbendaharaan kata yang diterima bayi mulai berkembang dan meningkat secar dramatis.

Pada saat anak usia 18 hingga 24 bulan mereka biasanya mengucapkan pertanyaan yang terdiri dari dua kata. Mereka dengan cepat memahami pentingnya mengekspresikan konsepdan peran yang akan dimainkan oleh bahasa dalam berkomunikasi dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun