Mohon tunggu...
vivioctriani
vivioctriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo perkenalkan nama aku vivi octriani, aku mahasiswa untirta. salam kenal semuanyaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Peserta Didik di SD Tegal Kidong-dong

29 November 2024   20:40 Diperbarui: 29 November 2024   20:40 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Pendidikan karakter di Indonesia semakin mendapatkan perhatian seiring dengan meningkatnya tantangan moral dan sosial yang dihadapi oleh generasi muda. Di tengah perubahan zaman yang cepat, peran guru sebagai pendidik bukan sekedar pada pengalihan pengetahuan, namun juga mencakup tanggung jawab untuk membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Di SD Negeri Tegal Kidong-Dong, upaya untuk menanamkan pendidikan karakter menjadi semakin penting, mengingat lingkungan sosial dan budaya yang beragam serta kompleks.

Latar belakang penelitian ini berfokus pada peran guru dalam menanamkan pendidikan karakter di SD Negeri Tegal Kidong-Dong. Sekolah ini berkomitmen untuk tidak hanya mendidik siswa secara akademis, tetapi juga membentuk mereka menjadi individu yang memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Dalam konteks ini, peran guru yaitu menjadi teladan, motivator serta fasilitator yang mempengaruhi perkembangan karakter siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menggali berbagai strategi dan pendekatan yang diterapkan oleh guru dalam mendidik dan membimbing siswa agar dapat mendalami nilai-nilai karakter seperti memiliki karaker jujur, toleransi, disiplin, dan tanggung jawab.

Fenomena yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa meskipun banyak guru menyadari pentingnya pendidikan karakter, masih terdapat tantangan dalam implementasinya. Beberapa faktor seperti kurangnya pelatihan khusus bagi guru tentang pendidikan karakter, serta pengaruh lingkungan luar sekolah yang kadang bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, menjadi hambatan dalam proses ini. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi kendala-kendala tersebut serta mencari solusi untuk meningkatkan efektivitas peran guru dalam penanaman pendidikan karakter.

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat ditemukan model-model efektif dalam penguatan pendidikan karakter di SD Negeri Tegal Kidong-Dong yang dapat dijadikan referensi bagi sekolah-sekolah lain. Dengan demikian, pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab guru semata, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan generasi muda yang berkualitas serta berakhlak mulia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah nya yaitu Bagaimana peran guru dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik di SD Negeri Tegal Kidong-Dong?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan mendalam mengenai peran penting guru dalam pendidikan karakter di SD Negeri Tegal Kidong-Dong. Dengan mengidentifikasi dan menganalisis peran serta strategi yang digunakan oleh guru, serta tantangan atau kendala yang dihadapi, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan karakter di sekolah dasar. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang dinamika tersebut, diharapkan dapat terbentuk generasi penerus yang memiliki integritas moral dan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II

METODE & PEMBAHASAN

 

2.1 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami secara mendalam serta menggali suatu permasalahan secara mendalam berdasarkan fakta, kejadian, keadaan, dan fenomena nyata. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana guru di SD Negeri Tegal Kidong- Dong berperan dalam menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik serta faktor- faktor yang mempengaruhi efektivitasnya.

2.2 Tempat dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan SD Negeri Tegal Kidongdong ; NPSN. 20606279 ; Alamat. Jl. Kimudakir Rt 01/01, Tegal Ratu, Kec. Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Dengan Subyek dalam penelitian ini guru kelas IV di SD Negeri Tegal Kidongdong.

2.3 Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui metode kualitatif yang melibatkan tiga teknik utama, yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Untuk wawancara, peneliti memilih metode wawancara semi terstruktur, yang termasuk dalam kategori "in-depth interview". Jenis wawancara ini dilakukan dengan lebih fleksibel dibandingkan wawancara terstruktur. Wawancara ini melibatkan kepala sekolah dan guru kelas IV di SD Negeri Tegal Kidong-Dong.

Dalam teknik observasi, peneliti menggunakan observasi terbuka, di mana peneliti menyampaikan dengan jelas kepada pihak yang diteliti bahwa penelitian sedang dilakukan. Dengan cara ini, pihak yang menjadi sumber data mengetahui kegiatan peneliti dari awal hingga akhir proses pengumpulan data.

2.4 Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan kegiatan dilakukan dengan terencana yang di gunakan untuk membantu siswa memiliki kepribadian yang baik, maka dengan menanamkan nilai-nilai moral seperti tanggung jawab, kejujuran, rasa hormat, dan toleransi. Tujuannya adalah membentuk individu yang tidak sekedar memiliki prestasi dalam bidang akademik saja, akan tetapi memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan integritas serta mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Menurut Lickona (1991), pendidikan karakter melibatkan tiga aspek penting. Pertama, pengetahuan tentang nilai-nilai moral, yaitu pemahaman mengenai apa yang benar dan salah. Kedua, penghayatan terhadap nilai-nilai moral, yaitu kemampuan untuk merasakan pentingnya nilai-nilai tersebut dalam kehidupan. Ketiga, tindakan berdasarkan nilai-nilai moral, yaitu mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam perilaku sehari-hari. Ketiga aspek ini saling berkaitan dan diperlukan untuk membentuk karakter yang utuh.

Di lingkungan sekolah, pendidikan karakter menjadi bagian penting dari proses pembelajaran. Guru berperan sebagai teladan dan pembimbing untuk membantu siswa mengembangkan sikap positif, baik melalui pengajaran langsung maupun melalui kegiatan sehari-hari di sekolah. Dengan menanamkan pendidikan karakter ini, siswa diharapkan tidak sekedar pintar di bidang akademis, akan tetapi tumbuh menjadi individu yang memiliki moralitas tinggi, tangguh dalam menghadapi situasi yang sulit, serta dapat berkontribusi di lingkungan masyarakat.

2.5 Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam Pendidikan dan pembentukan karakter. Tugas guru tidak sekedar mengajarkan mata pelajaran, tetapi juga membimbing dan menerapkan nilai-nilai moral siswa dalam kehidupan sehari-hari. Guru adalah sosok yang menjadikan dirinya teladan bagi siswa. Menurut Santrock (2011), guru berperan sebagai model perilaku yang dapat ditiru oleh siswa. Cara guru berbicara, bersikap, dan menghadapi situasi menjadi pelajaran langsung bagi siswa dalam memahami bagaimana nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat diterapkan.

Keteladanan guru memainkan peran besar dalam membentuk perilaku siswa. Ketika guru menunjukkan sikap yang konsisten dengan nilai-nilai karakter, siswa lebih mudah memahami dan menghayati pentingnya nilai-nilai katakter. Maka dari itu, guru juga mempunyai peranan sebagai motivator yang mampu mendorong siswa untuk mengembangkan potensi diri mereka. Guru tidak hanya membantu siswa menemukan kekuatan dan bakat mereka, tetapi juga memberikan dorongan untuk berani menghadapi tantangan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Peran guru juga mencakup membangun suasana belajar yang mendukung pengembangan karakter. Melalui pendekatan yang mendidik dan inspiratif, guru dapat mengkondusifkan lingkungan bagi siswa untuk belajar, tumbuh, dan mengembangkan nilai- nilai positif. Dengan begitu, pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab individu siswa, tetapi juga proses bersama yang melibatkan guru sebagai pembimbing utama.

2.6 Pelaksanaan Pendidikan Karakter Rutin Di Sekolah

Penerapan pendidikan karakter di SD Negeri Tegal Kidong-Dong dilakukan melalui berbagai kegiatan yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa. Salah satu bentuk pelaksanaannya adalah kegiatan rutin yang secara konsisten dilaksanakan oleh sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, kepala sekolah menjelaskan bahwa beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan meliputi upacara bendera, sholat dhuha, sholat dzuhur berjamaah, persiapan belajar, dan doa bersama. Pernyataan ini diperkuat oleh guru yang menyebutkan bahwa kegiatan rutin lainnya termasuk upacara pada hari Senin serta hari besar nasional, melakukan kegiatan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, melakukan sholat berjamaah, serta melakukan piket kelas secara bersama-sama.

Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa sekolah memiliki berbagai kegiatan rutin untuk membentuk karakter siswa. Contohnya seperti upacara bendera di setiap hari Senin sebagai bentuk latihan kedisiplinan dan tanggung jawab. Selain itu, kegiatan piket kelas dilakukan secara bergiliran di setiap kelas untuk menumbuhkan rasa kerja sama, tanggung jawab, dan kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah.

Tidak hanya melalui kegiatan rutin, pendidikan karakter di SD Negeri Tegal Kidong- Dong juga diwujudkan melalui kegiatan spontan seperti menjenguk teman yang sakit, menghadiri takziah, dan membantu teman yang membutuhkan. Kegiatan-kegiatan ini mengajarkan nilai-nilai empati, kepedulian, dan solidaritas kepada siswa.

Selain itu, pengkondisian lingkungan juga menjadi bagian dari pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Hal ini dilakukan melalui penertiban suasana kelas, pemberian motivasi belajar oleh guru, serta penyampaian nasihat untuk menjaga sikap baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kombinasi kegiatan rutin, spontan, dan pengkondisian, SD Negeri Tegal Kidong-Dong berupaya membentuk siswa menjadi pribadi yang tidak sekedar cerdas secara akademis, akan tetapi memiliki kepribadian dan moral yang baik.

2.7 Pelaksanaan Pendidikan Karakter Keteladanan Guru Di Sekolah

Kegiatan keteladanan di SD Negeri Tegal Kidong-Dong adalah salah satu cara dalam menumbuhkan serta menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa melalui perilaku sehari-hari. Keteladanan ini bertujuan agar siswa memiliki panutan yang nyata dalam menjalani kehidupan sesuai nilai-nilai moral seperti tanngung jawab, disiplin, dan sopan santun. Dengan demikian, guru memiliki peranan utama sebagai bentuk nyata yang dapat ditiru oleh siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri Tegal Kidong-Dong, keteladanan yang dilakukan di sekolah meliputi berbagai perilaku positif seperti berpakaian rapi, berbicara dengan sopan, melaksanakan sholat dzuhur di sekolah, datang tepat waktu, serta menunjukkan sikap disiplin. Guru juga menambahkan bahwa keteladanan yang diberikan kepada siswa mencakup bertegur sapa dengan ramah, menjaga kerapihan, berbicara santun, dan memberikan contoh kedisiplinan dalam berbagai kegiatan. Dalam hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah dan guru berupaya keras untuk dapat menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi para siswa.

Hasil observasi menunjukkan bahwa kepala sekolah dan guru di SD Negeri Tegal Kidong-Dong umumnya sudah berusaha memberikan contoh perilaku yang baik. Selama pengamatan, kepala sekolah dan guru tampak mengenakan pakaian yang rapih sesuai dengan seragam harian yang telah ditentukan. Dan Ketika berbicara, Mereka juga menggunakan bahasa yang sopan. Contohnya ketika mengajar di kelas IV, guru selalu menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang sopan dan menggunakan nada yang ramah, sehingga menciptakan suasana belajar yang nyaman dan positif.

Secara keseluruhan, kegiatan keteladanan seperti menggunakan pakaian yang rapih tidak kusut, berbicara dengan sopan, melaksanakan sholat berjamaah, serta datang ke sekolah tepat waktu, dan saling memberi salam sudah menjadi bagian dari upaya pendidikan karakter di SD Negeri Tegal Kidong-Dong. Dengan konsistensi dan perbaikan terhadap aspek-aspek yang masih kurang, keteladanan ini dapat menjadi metode yang efektif untuk menumbuhkan dan membentuk karakter pada siswa yang positif dan bermoral.

2.8 Pelaksanaan Pendidikan Karakter Yang Dikembangkan Di Sekolah

Di SD Negeri Tegal Kidong-Dong, terdapat 18 nilai-nilai karakter yang seharusnya dapat di kembangkan pada proses pembelajaran, tetapi sekolah ini secara khusus menekankan beberapa nilai utama yang dianggap penting untuk menanamkan karakter siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, nilai-nilai utama yang menjadi prioritas pengembangan meliputi ketaqwaan, kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan toleransi.

Kepala sekolah menjelaskan bahwa nilai-nilai ini diimplementasikan melalui berbagai kegiatan yang terintegrasi dalam keseharian siswa di sekolah.

  • Nilai Ketaqwaan

Penanaman nilai ketaqwaan di laksanakan dengan melakukan kegiatan rutin seperti sholat berjamaah yang dilakukan setiap hari yang dimana dilakukan pada jam istirahat pertama dan kedua. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, sebagai pengingat untuk selalu bersyukur dan memohon petunjuk dalam setiap aktivitas.

  • Nilai Kejujuran

Nilai kejujuran dikembangkan melalui pengadaan kantin kejujuran, di mana siswa membeli barang tanpa pengawasan langsung. Mereka bertanggung jawab membayar dan mengambil kembalian sendiri. Observasi menunjukkan bahwa siswa terbiasa menjalankan sistem ini dengan baik, sehingga nilai kejujuran dapat tertanam secara alami dalam kehidupan mereka.

  • Nilai Kedisiplinan

Nilai kedisiplinan ditanamkan melalui aturan ketat seperti penutupan gerbang sekolah pukul 07.15 pagi untuk memastikan semua siswa datang tepat waktu. Selain itu, kegiatan upacara bendera setiap Senin, kepatuhan terhadap jadwal istirahat, dan kewajiban masuk kelas tepat waktu setelah istirahat menjadi bagian dari pembelajaran disiplin. Guru juga memberikan tugas rumah yang harus diselesaikan siswa sesuai batas waktu yang ditentukan, sehingga melatih siswa untuk belajar bertanggung jawab atas tugas yang guru berikan.

  • Nilai Bersahabat/Komunikatif

Nilai ini tercermin dari budaya mereka untuk bersalaman dengan guru saat datang dan pulang sekolah. Kebiasaan ini tidak hanya mempererat hubungan siswa dan guru, tetapi juga menanamkan rasa hormat serta sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.

      

  • Nilai Tanggung Jawab                                                                                                                                                                                                      Penanaman tanggung jawab dilakukan melalui kegiatan piket yang melibatkan siswa dan guru sesuai jadwal. Tanggung jawab siswa juga terlihat dalam pelaksanaan tugas individu, tugas kelompok, hingga tugas yang berkaitan dengan upacara bendera, seperti menjadi petugas pengibar bendera. Hal ini bertujuan agar siswa memahami pentingnya menyelesaikan tugas dengan baik dan bertanggung jawab atas peran mereka.
  • Nilai Toleransi                                                                                                                                                                                                                                                 Nilai toleransi dikembangkan melalui kegiatan menjenguk teman yang sakit atau melayat keluarga dari warga sekolah yang mengalami musibah. Selain itu, siswa diajarkan untuk saling menghormati perbedaan agama dan keyakinan, sehingga tercipta suasana sekolah yang harmonis dan saling menghargai.Melalui berbagai kegiatan ini, SD Negeri Tegal Kidong-Dong berupaya mewujudkan lingkungan pendidikan yang tidak sekedar fokus pada prestasi akademik, akan tetapi bersofuks pada pembentukan karakter siswa. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut secara konsisten, sekolah ini berharap dapat melahirkan generasi yang memiliki akhlak yang baik dan siap menghadapi tantangan kehidupan.

2.9 Hambatan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Di Sekolah

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan kepala sekolah dan guru di SD Negeri Tegal Kidong-Dong, ditemukan beberapa hambatan dalam melaksanakan pendidikan karakter kepada siswa. Hambatan ini bervariasi, mulai dari sifat dan perilaku siswa hingga tantangan dalam proses pembelajaran yang dijalankan oleh guru. Berikut adalah rangkuman hambatan tersebut:

  • Pengaruh Lingkungan dan Teman yang buruk

Perilaku buruk pada siswa sering kali dipengaruhi oleh lingkungan atau teman sebaya. Selama pembelajaran di kelas IV, beberapa siswa yang awalnya tenang dan fokus sering kali terdistraksi oleh teman-teman mereka yang ribut. Akibatnya, siswa yang semula berperilaku baik ikut terpengaruh dan menjadi ramai, sehingga mengganggu suasana belajar di kelas.

  • Siswa yang Memerlukan Waktu Lebih Lama untuk Beradaptasi

Beberapa siswa, khususnya murid pindahan di beberapa kelas, mengalami keterlambatan dalam memahami pelajaran dan membutuhkan waktu cukup Panjang untuk menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, keberanian, dan tanggung jawab. Dari pengamatan, terdapat tiga murid pindahan yang kesulitan mengikuti aktivitas pembelajaran. Siswa cenderung pasif seperti teman-teman lainnya, sehingga guru perlu memberikan bimbingan khusus untuk membantu mereka beradaptasi.

  • Kesulitan Guru dalam Memilih dan Mengimplementasikan Nilai Karakter

Guru terkadang kesulitan untuk menentukan nilai karakter yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Meskipun nilai-nilai karakter sudah tercantum dalam Modul ajar sesuai Tujuan pembelajaran (TP), pelaksanaannya sering kali kurang maksimal. Selain itu, guru juga menghadapi tantangan agar dapat menjadi teladan yang konsisten dalam menerapkan nilai-nilai karakter tersebut. Misalnya, guru mungkin belum sepenuhnya menunjukkan sikap disiplin atau tanggung jawab yang ingin ditanamkan kepada siswa.

BAB III PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Pendidikan karakter di SD Negeri Tegal Kidong-Dong merupakan bagian penting dari proses pembelajaran yang bertujuan membentuk siswa tidak sekedar unggul pada akademis saja, akan tetapi mempunyai nilai-nilai moral yang baik, seperti religiusitas, kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, toleransi, dan sikap bersahabat. Penerapan pendidikan karakter dilakukan dengan berbagai kegiatan rutin, seperti sholat berjamaah, upacara bendera, piket kelas, serta kegiatan keteladanan yang kepala sekolah dan guru berikan melalui sikap sopan, cara berpakaian, dan datang tidak terlambat.

Meskipun berbagai program telah dijalankan dengan baik, terdapat sejumlah hambatan yang memengaruhi efektivitas pendidikan karakter. Hambatan tersebut meliputi pengaruh lingkungan dan teman sebaya, kesulitan siswa pindahan dalam beradaptasi, serta guru kurang mengkonsistensi dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada pembelajaran.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan kolaborasi antara guru, kepala sekolah, orang tua, dan lingkungan sekitar. Penguatan pelatihan bagi guru, bimbingan bagi siswa yang membutuhkan, serta penciptaan lingkungan yang mendukung pengembangan karakter menjadi langkah penting yang harus diupayakan.

Dengan upaya yang berkelanjutan dan komitmen dari semua pihak, SD Negeri Tegal Kidong-Dong diharapkan dapat menciptakan generasi penerus yang tidak sekedar cerdas, akan tetapi memiliki akhlak mulia serta dapat berkontribusi di lingkungan masyarakat.

3.2 Saran

a. Bagi Guru

  • Di harapkan guru harus lebih konsisten dalam menanamkan serta menumbuhkan nilai-nilai karakter pada siswa, baik secara pembelajaran di kelas maupun secara keteladanan sehari-hari.
  • Mengintegrasikan nilai karakter yang relevan dengan setiap mata pelajaran secara lebih optimal dan memastikan implementasinya di lapangan.

b. Bagi Kepala Sekolah

  • Kepala sekolah dapat memfasilitasi pelatihan atau workshop untuk meningkatkan pemahaman serta kemampuan yang dimiliki guru dalam mengintegrasikan pendidikan karakter pada proses pembelajaran.
  • Mendorong adanya evaluasi rutin terkait pelaksanaan program pendidikan karakter, sehingga hambatan yang muncul dapat segera diidentifikasi dan diatasi.

c. Bagi Orang Tua

  • Diharapkan dapat membantu dan menunjang program pendidikan karakter dengan menanamkan nilai-nilai serupa di rumah, sehingga terjadi sinergi pendidikan di sekolah dan di lingkungan keluarga.
  • Memantau pergaulan anak serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membangun karakter positif.

d. Bagi Siswa

  • Siswa perlu didorong untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap perilaku mereka sendiri, dengan bimbingan dan motivasi yang guru maupun orang tua berikan.
  • Membiasakan diri agar dapat menerapkan nilai-nilai karakter seperti disiplin, kejujuran, dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bagi Sekolah dan Keseluruhan

  • Sekolah dapat memperkuat program pendidikan karakter melalui kegiatan yang inovatif dan menarik, seperti lomba kepedulian sosial, diskusi nilai moral dalam pembelajaran, atau kegiatan ekstrakurikuler berbasis karakter.
  • Memperkuat kerja sama dengan masyarakat sekitar untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter siswa.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan program pendidikan karakter di SD Negeri Tegal Kidong-Dong dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

 

Filiansi, M., Lapasere, S., Rizal, R., Wahyuni, S., & Pahriadi, P. (2024). Peran guru dalam penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar. Jurnal Basicedu,

Mufida, S. (2024). Peran guru dalam pembentukan karakter siswa. Jurnal Media Akademik,

Nisa, A. K. (2019). Peran guru dalam pendidikan karakter peserta didik di sdit ulul albab 01 purworejo. Hanata Widya, 8(2), 13-19.

Sari, N. K., & Puspita, L. D. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar.

Jurnal Dikdas Bantara, 2(1).

Firdaus, M.Pd

Dosen PGSD  UNTIRTA

Vivi Octriani

Mahasiswa PGSD UNTIRTA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun