Mohon tunggu...
Vivi Nurwida
Vivi Nurwida Mohon Tunggu... Lainnya - Mom of 4, mompreneur, penulis, pengemban dakwah yang semoga Allah ridai setiap langkahnya.

Menulis untuk menggambarkan sempurnanya Islam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jaminan Kesehatan untuk Semua, Hanya Mampu Diwujudkan dalam Sistem Islam

16 Desember 2024   05:42 Diperbarui: 16 Desember 2024   09:33 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem ini juga didukung dengan penerapan sistem sanksi hukum Islam yang akan menutup semua celah penyimpangan dalam sistem layangan kesehatan, seperti malapraktik dan bisnis kesehatan dengan biaya melangit di luar nalar.

Pada masa keemasan Islam, kaum Muslim secara sadar melakukan penelitian ilmiah di bidang kedokteran sehingga mampu memberikan kontribusi yang orisinal dan tidak kaleng-kaleng di bidang kedokteran.

Al Kindi di abad 9 berhasil menunjukan aplikasi matematika guna kuantifikasi di bidang kedokteran, misalnya untuk mengikuti kekuatan obat, derajat penyakit, dan menaksir saat kritis pasien.

Ibnu Sina pada tahun 1037 menemukan termometer, walaupun standarisasi celsius dan fahrenheit baru ditemukan berabad-abad kemudian.

Abu al-Qasim az-Zahrawi dianggap sebagai bapak ilmu bedah modern, sebab dalam kitab tashtif (ensiklopedia 30 jilid) yang dipublikasikan pada tahun 1000 M, sudah menemukan banyak hal yang dibutuhkan dalam bedah, termasuk 200 alat bedah dan plester.

Dan masih banyak lagi ilmuan Muslim yang berhasil mememberikan kontribusi luar biasa dalam bidang kedokteran. Prestasi tersebut terjadi karena adanya negara yang menerapkan Islam secara kafah, yang mampu mendukung aktivitas riset dan pengembangan kesehatan. Anggaran yang dikucurkan diambil dari kas negara yang digunakan untuk aktivitas ini bukanlah anggaran yang sia-sia.

Wallahu a'lam bisshowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun