"Tidak apa-apa, mas. Sudah selesai urusan di rumah dan membawa perlengkapan untuk jaga malam ini?" Tanya Vida.
"Alhamdulillah sudah, Vid. Kamu pulang, Vid. Ini sudah malam, kamu butuh istirahat" pinta Vian kepada Vida untuk segera pulang.
"Iya, mas. Aku pulang dulu" ucap Vida sambil berlalu pergi untuk pulang ke rumah.
"Vid, Vid, Vid, tunggu sebentar!. Apa yang tadi kamu bilang beneran?" Teriak Vian dengan berlari menyusul Vida yang belum jauh pergi.
"Bilang apa ya, mas?" Tanya Vida yang bingung.
"Tentang perasaanmu tadi yang juga mencintaiku" jawab Vian.
Vida hanya tersenyum mendengar jawaban Vian sambil terus pergi meninggalkannya, membuat hati Vian semakin penasaran akan jawaban Vida.
"Kalau mas serius, datang ke rumahku. Aku akan jawab pertanyaan di sana" teriak Vida sambil menoleh ke arah Vian.
"Pasti aku akan datang setelah ayahku sehat, Vid" sahut Vian.
Vida telah pergi untuk pulang ke rumahnya, Vian kembali menunggu ayahnya yang masih belum sadarkan diri pasca operasi. Ia menunggu di ruang tunggu, di lorong yang disediakan klinik untuk keluarga pasien beristirahat.
Vian memenjamkan mata beristirahat dengan beralaskan tikar yang ia bawa dari rumah karena malam semakin larut. Namun matanya tak kunjung bisa terpejam, memikirkan segala beban kesulitan yang harus segera diselesaikannya.