Mohon tunggu...
Virda Naila
Virda Naila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN KHAS Jember

Mahasiswi UIN KHAS Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Kognitivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

31 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:15 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3 Informasi verbal adalah kemampuan untuk mengenali dan menyimpan nama atau konsep, fakta, dan kumpulan fakta yang membentuk tubuh pengetahuan.

4. Keterampilan motorik adalah Keterampilan motorik adalah kemampuan untuk menyusun gerakan secara sistematis dan teratur untuk menghasilkan gerakan yang teratur, halus, dan tepat waktu.

5. Sikap adalah keadaan pikiran seorang pelajar yang mempengaruhi (memediasi) keputusan perilaku; termasuk komponen afektif (emosional), aspek kognitif, dan praktik perilaku.

F. Teori Belajar Menurut Aliran Kognivistik Piaget

Teori pembelajaran kognitif juga disebut teori pembelajaran Piaget yang dikembangkan oleh psikolog Swiss yaitu, Jean Piaget. Teori kognitif mempelajari bagaimana orang mengembangkan kemampuan kognitif melalui motivasi yang muncul dengan sendirinya dalam kaitannya dengan lingkungan mereka. Inti dari konsep teori ini adalah kemunculan dan akuisisi skema (skema atau rencana manusia untuk memahami lingkungan) pada berbagai tahap perkembangan manusia atau ketika orang mempelajari cara-cara baru untuk menginterpretasikan informasi secara mental (Erwansyah Muhammad dkk,2022: 50).

Teori kognisi Piaget disebut dengan perkembangan kognitif. Piaget memandang proses berpikir sebagai aktivitas progresif dan fungsi intelektual dari yang konkret ke abstrak. Sebagai seorang psikolog perkembangan, Piaget mempelajari tahap-tahap perkembangan individu dan perubahan terkait usia yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar. Menurut Piaget, pertumbuhan kemampuan intelektual mengarah pada pengembangan kemampuan intelektual yang sebelumnya tidak ada. Pertumbuhan intelektual tidak bersifat kuantitatif, tetapi kualitatif, yang berarti bahwa kemampuan penalaran atau kapasitas intelektual anak berbeda secara kualitatif pada usia yang berbeda (Zulqarnain, 2022: 64).

Menurut Suhaidi dalam Zulqarnain, Jean Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak ke dalam empat tahap:

1) Tahap sensomotorik, yang mencakup perkembangan ranah kognitif antara usia 0 dan 2 tahun.

Pada tahap ini, anak-anak mulai mengeksplorasi dan mengontrol lingkungan mereka melalui panca indera dan gerakan. Perilaku mereka pada usia ini sepenuhnya ditentukan oleh rangsangan yang mereka terima. Selama dua tahun, anak-anak dapat melihat, menyentuh, memegang, mengecap, mencium, dan menggerakkan anggota tubuh mereka untuk mendapatkan pemahaman kecil, meskipun tidak sempurna, tentang lingkungan mereka. Yang terpenting, anak-anak dapat mengandalkan indera dan keterampilan motorik mereka.

Selama masa ini, beberapa keterampilan kognitif dasar dikembangkan. Anak-anak menyadari bahwa tindakan-tindakan tertentu mempengaruhi mereka. Misalnya, jika seorang anak menendang selimut, mereka tahu bahwa selimut itu akan menjauh dari mereka.Tahap ini masih berhubungan dengan tindakan motorik sederhana dan persepsi.

2) Tahap praoperasional, yaitu perkembangan ranah kognitif pada usia 2-7 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun