b. Perilaku dihasilkan oleh ketidaksesuaian yang terjadi dalam struktur kognitif.
 Karena pada umumnya, Teori belajar kognitif sangat dipengaruhi oleh proses belajar mengajar, hal inilah yang menunjukkan bahwa teori ini sangat penting untuk proses mengajar siswa. Yang dimana teori ini lebih menekankan pada proses-proses kognitif.
C.Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitivisme
Secara umum, teori dan tokoh yang mengikuti aliran teori kognitif memiliki kelebihan dan kekurangan. Menurut Nurhadi (2020), kelebihan dan kekurangan dari teori-teori kognitif yang umum adalah sebagai berikut;
1. Kelebihan teori belajar kognitif.
a. Siswa dapat belajar lebih kreatif dan mandiri
Karena guru membantu siswa memahami materi, siswa dapat belajar lebih kreatif dan mandiri. Belajar menjadi lebih independen dan kreatif. Siswa didorong untuk menjadi lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan mereka secara tidak sadar ketika teori kognitif diterapkan, karena mereka memperoleh pengetahuan dengan memikirkan bagaimana mereka dapat menerapkan pengetahuan tersebut, daripada secara pasif duduk dan memperhatikan guru. Mereka juga secara tidak langsung mulai berpikir untuk diri mereka sendiri ketika diberi tugas.
b. Kurikulum di Indonesia cenderung menerapkan teori kognitif yang menekankan pada pengembangan pengetahuan siswa secara individu.
Hal ini karena sistem teori kognitif mengajarkan pelajar untuk menjadi peserta aktif dalam proses belajar: mengajarkan bagaimana cara belajar, cara mengingat, cara memahami, dan cara mempertahankan pengetahuan.
c. Dalam penerapan teori ini, salah satu ciri pembelajaran kognitif adalah daya ingat dan daya ingat pembelajar, sehingga guru dapat memaksimalkan daya ingat pembelajar dengan cara mengulang materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Dengan menerapkan teori kognitif ini, guru dapat memaksimalkan daya ingat murid dan memastikan bahwa murid mengingat semua materi yang diberikan. Hal ini dikarenakan pembelajaran kognitif menekankan pada kemampuan siswa untuk selalu mengingat materi yang disampaikan.