Teori kognitif berasal dari teori kognitif dan psikologis, dengan sisi kognitif menanyakan bagaimana orang memahami diri mereka sendiri dan lingkungan mereka dan bagaimana mereka secara sadar berhubungan dengan lingkungan mereka. Sisi psikologis, di sisi lain, secara bersamaan menjawab pertanyaan tentang hubungan atau interaksi antara manusia dan lingkungan psikologis mereka. Psikologi kognitif menekankan pentingnya proses internal dan pemrosesan mental.
Aliran kognitif memiliki tujuan untuk mewujudkan fungsi fungsi yang diantaranya sebagai berikut;
1. Memastikan pemahaman
Dalam Teori kognitif baru menyatakan bahwa hubungan antara kognitif baru dan sistem kognitif yang sudah ada menyebabkan pemahaman. Cara seseorang berinteraksi dengan satu atau lebih sistem kognitif menentukan bagaimana kognitif menghasilkan sifat-sifat tertentu.
2. Menghasilkan emosi
Interaksi antara kognisi dan sistem kognitif tidak hanya memberikan pemahaman tentang kognisi itu sendiri, tetapi juga dapat menghasilkan hasil seperti emosi, seperti rasa senang dan tidak senang, baik dan buruk
3. Memberikan insentif untuk konsekuensi perilaku.
Motivasi adalah dasar teori kognitif karena analisis dan pemahaman perilaku manusia yang jelas.
Alasannya adalah karena perilaku manusia dijelaskan oleh fakta bahwa
a. Perilaku tidak hanya terdiri dari tindakan eksternal,
karena di dalamnya juga terdapat faktor internal seperti pikiran, perasaan, persepsi, dan keinginan.