Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menggali Pemikiran Pragmatisme George Herbert Mead

19 Maret 2023   00:37 Diperbarui: 19 Maret 2023   01:02 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.suara.com

 

Diri adalah sosial dan kognitif. Diri harus dibedakan dari kepribadian, yang tidak memiliki dimensi kognitif. Diri tidak identik dengan individu. Diri dihubungkan dengan kesadaran diri. Seorang manusia memiliki suatu “diri” yang bersifat sosial sebagaimana ada banyak individu yang mengenalnya dan membawa suatu gambaran tentang dia dalam pikiran mereka.

 

Peran adalah kumpulan dari perilaku-perilaku yang merupakan tanggapan terhadap serangkaian perilaku dari manusia. Arti dari pengambilan peran dan permainan peran merupakan sesuatu yang akrab dengan sosiologi dan psikologi sosial. Permainan peran meliputi pengambilan sikap atau sudut pandang dari orang lain.

 

Sumbangan pemikiran mead dalam psikologi sosial adalah perbedaan antara “I” dan “me”. Diri yang muncul dalam suatu relasi menjadi sesuatu yang lain mengacu sebagai “me”. “Me” ini adalah suatu obyek kognitif, yang mana hanya diketahui dalam prosesnya dalam masa lalu, yakni dalam refleksi. Ketika kita melakukan semua hal karena kebiasaan saja, maka kita bukanlah orang yang sadar diri.

 

Ketika kita mengambil suatu sudut pandang dari orang lain yang digeneralisasikan kita berada pada posisi antara melihat dan membentuk suatu diri  melalui relasi dengan sistem perilaku yang membentuk orang lain secara umum. Di sini ada suatu permainan peran untuk membentuk diri kita. Sebagai contoh dalam permainan baseball, ketika saya berada di base kedua, saya memosisikan diri sebagai pemain base kedua. Pada saat yang bersamaan, saya juga memikirkan diriku dalam hubungan dengan keseluruhan permainan, juga posisi pemain lain dan peraturan permainan.

 

“I” memberikan perasaan bebas dari suatu keterlibatan. “I” adalah suatu sumber antara spontanitas dan kreatifitas. “I” bukanlah suatu noumenal ego. Bahkan juga bukan suatu substansi. “I” adalah suatu jalan dari menggambarkan suatu locus dari aktivitas. Dengan kata lain, satu aksi dari “I” menjadi suatu obyek dan diketahui. Secara definisi, mereka menjadi suatu “me”. Stasus “I” sangat menarik bagi Mead. “I” bereaksi dan memulai suatu tindakan, tapi tindakan-tindakan yang diambil adalah dipahami, diobyektifikasi sebagai suatu “me”.

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun