Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menggali Pemikiran Pragmatisme George Herbert Mead

19 Maret 2023   00:37 Diperbarui: 19 Maret 2023   01:02 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Tumbuh di keluarga yang kental akan unsur akademis membuat Mead juga mencintai ilmu. Sejak muda ia menunjukkan minatnya pada masalah-masalah sosial dan politik. Sebagai seorang yang memiliki idealisme ia berharap untuk dapat bekerja demi kemajuan umat manusia. Untuk itu, ia melihat bahwa kegiatan politik adalah jalur yang tepat guna mewujudkannya.

 

Mead kemudian tumbuh dengan komitmen yang tetap untuk kehidupan politik. Karenanya, ia berusaha untuk mempelajari dan mengubah perilaku individu dan kelompok sosial. Hasrat dirinya untuk mengubah dunia diinspirasikan dari keyakinan agamanya yang berakar kuat dalam tradisi Congregationalist. Jelas bahwa kepercayaan yang ia pegang dengan kuat ini berasal dari kedua orangtuanya yang juga menjadi Pendeta dan Pengajar di Seminari.

 

Mead memulai karir profesionalnya pada tahun 1891 di University of Michigan. Disana ia mengajar filsafat dan psikologi bersama dengan Dewey. Namun, ketika Dewey dipindah ke University of Chicago tiga tahun kemudian, Mead juga mengikutinya. Mead kemudian menjadi bagian penting di Universitas ini sampai kematiannya pada tahun 1931. Selama itu ia tetap setia pada komitmen awalnya untuk perubahan sosial, dan ia menjadi aktif dalam kehidupan politik dan sosial.

 

Gagasan dasar pemikiran Mead sebenarnya adalah upayanya untuk menggabungkan suatu ide-ide dari berbagai tradisi dan menggabungkan mereka dalam sintesa yang unik. Tiga sumber penting dari gagasan Mead adalah empirisme, Hegelianisme, dan teori Darwinian. Selain itu, dalam pemikiran psikologi sosial, Mead dipengaruhi oleh Wundt dan Wittgenstein. Sedangkan secara umum, Mead juga dipengaruhi oleh para pragmatis yang mendahuluinya. Berdasarkan pengaruh atas pemikiran itu, Mead berusaha menciptakan pragmatisme generasi kedua yang sangat peka terhadap dimensi sosial dari pengalaman manusia.

 

Mead menulis banyak buku. Sayangnya, seperti Pierce, semua buku yang ditulisnya baru bisa diterbitkan setelah kematiannya. Buku-buku asli karangannya yang kemudian berhasil diterbitkan antara lain: The Philosophy of the Present (1932), Mind, Self and Society (1934), Movements of Thought in the Nineteenth Century (1936), dan The Philosophy of the Act (1938).

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun