Mohon tunggu...
Vinsensius SFil
Vinsensius SFil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sarjana Filsafat

Suka membaca dan menulis yang bermanfaat bagi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kaitan antara Kehendak dan Kebebasan

16 Februari 2023   23:59 Diperbarui: 17 Februari 2023   00:29 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Daya tarik. Pada tahap pertama ini, orang mulai bertemu dengan banyak pilihan-pilihan. Orang mulai berkenalan dengan masing-masing pilihan itu. Akan tetapi, di tahap awal ini, orang masih belum menggunakan kebebasannya (belum memilih) dan belum menilai pilihan itu (baik buruknya).

2. Memeriksa. Di tahap ini, orang mulai melihat pilihan-pilihan itu satu per satu. Orang mulai memberi nilai positif dan negatif dari masing-masing kegiatan. Tahap ini adalah tahap yang penting dalam tahap kebebasan manusia ini karena jika orang terpengaruh oleh hipnotis, gangguan jiwa, atau emosi tertentu, orang akan melihat sisi yang satu lebih dari sisi yang lainnya. Di saat ini, ketika orang terpengaruh oleh hipnotis, gangguan jiwa, atau emosi tertentu, maka kebebasannya akan berkurang -- orang menjadi tidak benar-benar bebas.

3. Mempertimbangkan. Di tahap ini, orang mulai memberikan pro dan kontra dari masing-masing pilihan yang dihadapinya. Untuk itu, intelegensi mulai memegang peran penting untuk melihat pro dan kontra dari masing-masing pilhan. Pada tahap ini juga, orang melihat segi menguntungkan dan tidaknya jika dia melakukannya atau tidak (kebaikannya bagi diri orang itu).

4. Memutuskan tindakan apa yang akan diambilnya. Tahap ini adalah tahap yang paling penting. Dalam tahapan ini, interaksi antara kehendak dan intelegensi menjadi peran yang sangat vital. Karena seperti yang telah dipaparkan di atas juga, interaksi antara keduanya inilah yang membuat manusia menjadi pribadi yang bebas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun