Kritik ini ditulis oleh:
Carolina Araceri Vendriani/09
Katarina Diana Nada Purba/19
-
Vina Felicia Naibaho/31
Bintang Dalam Diri Seorang Disleksia
Film Taare Zameen Par merupakan film berbahasa India yang disutradarai oleh Aamir Khan dan Amole Gupte. Film ini resmi dirilis pada tanggal 21 Desember 2007. Film Taare Zameen Par merupakan film yang dirilis dibawah naungan perusahaan produksi Aamir Khan Productions. Film ini berdurasi 165 menit dan bergenre drama. Film ini ditulis oleh Amole Gupte lalu diperankan oleh Aamir Khan, Darsheel Safary, Tisca Chopra, Vipin Sharma, Sachet Engineer, Tanay Chheda. Kata Taare Zameen Par sendiri memiliki arti yaitu “Seperti Bintang-bintang Di Langit”. Film Taare Zameen Par merupakan suatu film yang tergolong sukses pada masanya hal ini dibuktikan dengan penghargaan-penghargaan yang telah diraih oleh film ini.
Penghargaan yang diraih oleh film ini antara lain penghargaan Best Movie,Best Director,Best Story, Critics Award Best Performance pada acara Filmfare Awards 2008. Penghargaan Best Director,Best Debut Director,Special Jury Award,Best Story,Best Dialogue pada acara Star Screen Awards 2008. Penghargaan Best Film,Best Director( Aamir Khan),Best Actor in a lead role ( Darsheel Safary),Best Writer (Amole Gupte) pada acara penghargaan V. Shantaram Awards pada tahun 2008. Film ini juga berhasil berada dalam 3 kategori nominasi dan memenangkan 6 kategori penghargaan dalam acara Zee Cine Awards pada tahun 2008.
Taare Zameen Par mengisahkan tentang seorang anak yang mengidap penyakit dikseleksia dimana hal ini sangat mengganggu kegiatan belajarnya selama disekolah. Selama belajar disekolah dia selalu mendapat nilai yang kurang baik, dia sangat buruk dalam akademisnya namun ahli dalam bidang seni.
Karena hal ini, orangtuanya memutuskan untuk mengirimkannya ke sebuah asrama dengan harapan ada sebuah kemajuan. Meskipun ibu dan kakaknya tidak rela Ishaan dititipkan di asrama itu, ini adalah usulan ayahnya. Hari pertama Ishaan di asrama masih meninggalkan kesedihan yang berlanjut setelah ayah, ibu dan kakaknya pergi. Ishaan masih sangat tidak fokus dengan pelajaran-pelajaran yang diajarkan oleh gurunya di asrama namun semua ini berubah setelah guru seni baru datang mengajar di asrama tersebut. Suatu saat ketika mengajar guru ini memberi tugas menggambar namun yang dilakukan Ishaan justru hanya duduk dalam diam, guru ini pun bingung namun semakin lama ia menyadari bahwa ada yang berbeda dari Ishaan.
Ia berusaha untuk merubah Ishaan menjadi dirinya sendiri dan usaha itupun membuahkan hasil. Guru seni ini ternyata adalah seseorang yang juga biasa menjadi guru pendidik bagi anak anak yang berkebutuhan khusus. Setelah lama dididik oleh guru seni, Ishaan menjadi seorang yang percaya diri dan berhadil mengembangkan bakat dan kemampuannya dan keluarganya pun turut senang dan bahagia.