Mohon tunggu...
Vina Serevina
Vina Serevina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar Mata Kuliah Wawasan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Metode "Learning By Doing" Dalam Proses Pembelajaran Hasil Pemikiran John Dewey

28 Februari 2022   04:00 Diperbarui: 28 Februari 2022   04:53 5210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John Dewey (melalui Priyanto, 2017) menyatakan dalam bukunya Democracy and Education (1964) bahwa “The word education means just process of leading or bringing up” (Artinya pendidikan adalah proses bimbingan dan pengarahan). Dengan demikian, dalam pendidikan  siswa tidak dapat lepas dari peran serta seorang guru, karena gurulah yang akan membimbing dan mengarahkan dan mengevaluasi hasil belajar siswa, karena pendidikan itu sendiri adalah sebuah bimbingan dan pengarahan. Model pembelajaran learning by doing dipelopori oleh John Dewey. Konsep Learning By Doing , menjadi asas seluruh pengajaran John Dewey dan diterapkan pertama kali berupa sekolah kerja yang diujicobakan di AS pada tahun 1859, yaitu suatu pandangan pendidikan pragmatis berdasarkan dua alasan penting, pertama, merupakan suatu takdir Tuhan bahwa anak adalah makhluk aktif (alasan psikologis); kedua, melalui bekerja anak disiapkan untuk kehidupan pada masa depan. (Maslakhah, 2019). 

https://www.azquotes.com
https://www.azquotes.com
Prinsip learning by doing, yaitu bahwa siswa perlu terlibat dalam proses belajar secara spontan. Mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran karena rasa ingin tahunya tentang apa yang belum diketahuinya. Pembelajaran dengan learning by doing direncanakan dengan mengatur waktu dan tempat khusus untuk masing-masing kompetensi. Penekanan dalam pembelajaran dengan latihan, pengulangan, demonstrasi dan pembelajaran yang sistematis untuk memberikan siswa pengalaman belajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi di dunia kerja. Pendekatan pembelajaran ini berkontribusi pada pengembangan lebih lanjut dari hasil dan keterampilan yang nyata.an hasil yang nyata dan kecakapan. 

Pembelajaran learning by doing memiliki beberapa fungsi berikut : 

  1. memperkenalkan beberapa realita dalam pengajaran 

  2. melaksanakan serangkaian pengajaran langsung yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah dengan bimbingan guru. 

Partisipasi siswa dalam belajar  dalam pembelajaran learning by doing tidak hanya sebatas fisik, tetapi lebih dari itu terutama partisipasi psikologis dan emosional, partisipasi dalam kegiatan kognitif  dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, penghayatan dan kesadaran nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan saat melakukan latihan pengembangan keterampilan. Bentuk-bentuk pembelajaran dalam konteks learning by doing, antara lain: (Djamarah, 2002: 223-225) :

  1. Mengembangkan motivasi belajar siswa dengan mendorong rasa ingin tahu, kemauan untuk bereksperimen dan sikap mandiri. 

  2. mengajak siswa beraktivitas. Bentuk pelaksanaanya adalah mengajak anak didik melakukan aktivitas atau bekerja di laboratorium, Implementasinya berupa mengajak siswa melakukan kegiatan atau bekerja di laboratorium, di lapangan, sebagai bagian dari eksplorasi eksperiensial, atau mengalami pengalaman baru. 

  3. mengajar dengan memperhatikan perbedaan individual. Proses kegiatan mengajar dilakukan dengan mengetahui setiap siswa karena tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama. 

  4. mengajar dengan umpan balik : Bentuknya antara lain umpan balik kemampuan perilaku siswa (perubahan perilaku yang dapat dilihat oleh siswa lain, pendidik, atau siswa),umpan balik tentang daya serap sebagai pelajaran untuk diterapkan secara aktif. 

  5. mengajar dengan pengalihan, yaitu pengajaran yang yang mentransfer hasil belajar ke situasi aktual yang mengutamakan situasi aktual, bukan hanya ceramah dan diskusi 

  6. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun