Mohon tunggu...
Vera Damayanti
Vera Damayanti Mohon Tunggu... Novelis - Novelis Digital

Hanya seorang penulis dalam dunia digital yang ingin berbagi inspirasi dan imajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Legionnaire: Battle of The Heart #9

29 Januari 2025   09:56 Diperbarui: 29 Januari 2025   09:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramshad Ali and Taja (Source: two characters and background are generated by Meta AI, novel cover is designed by Vera Damayanti)

"Ada apa?" tanyanya.

Taja tak langsung menjawab. Matanya tajam mengawasi sekitar. "Sebentar lagi kita akan masuk hutan dan keluar dari wilayah Eyn, tapi di mana pasukan bayangan? Andai aku tahu siapa komandannya, mungkin akan kupukul kepalanya. Kita tidak bisa maju tanpa arah. Ke mana Yang Mulia akan membawa kita?"

Ramshad tersenyum. "Jangan berlebihan. Kita hanya membawa pasukan kecil. Saranku, ikuti saja perintah raja. Kita harus tiba di perbatasan secepatnya."

"Bukankah mereka biasanya siaga di dalam hutan?"

"Mungkin ya, mungkin tidak. Bila kau tahu, buat apa mereka disebut pasukan bayangan?"

Mendengar itu, Taja mendengus kesal, lalu terpaksa memerintahkan pasukan untuk kembali meneruskan perjalanan. Baginya, peran pasukan bayangan tidak banyak membantu. Mereka butuh ruang gerak yang terbatas untuk bisa mengalahkan musuh, misalnya ketika berada di dalam hutan, dan yang paling mengecewakan, meskipun ia adalah seorang panglima, pasukan khusus ini bergerak langsung di bawah perintah raja. Belum jelas pula, siapakah pemimpin pasukan tersebut. Bahkan Ramshad pun mengaku tak punya urusan dengan mereka. Jadilah mereka tetap menembus hutan tanpa melihat mereka seorang pun.

Tiba di perbatasan, Taja melihat tiga utusan tak dikenal telah menunggu kedatangannya. Seluruh pasukan berhenti dalam kondisi waspada. Ia pun maju beserta kudanya, namun tetap menjaga jarak.

"Katakan, dari mana dan apa keperluan kalian?" tegasnya, mulai mengerti perintah Carlo Dante. Ternyata Eyn kedatangan tamu tanpa tahu apa niat mereka dan ia ditugaskan mencari tahu.

"Raja kami mengundang kalian untuk sekadar saling mengenal. Beliau menunggu di balik bukit," jawab salah satu utusan yang berada di tengah. Tampak dari zirahnya bahwa dia hanya komandan pasukan dan bukan panglima perang, tapi bukan berarti tidak ada pasukan besar dari arah yang ditunjuknya.

Mendengar itu, tanpa disuruh, Ramshad menghela kudanya menuju bukit.

"Saling mengenal? Hanya ada sembilan kerajaan besar yang kuketahui. Kerajaanmu baru?" selidik Taja, menangkap isyarat tangan Ramshad bahwa situasi aman, tidak ada pasukan besar di bawah sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun