Inilah gambaran isi hati Umar. Dia merasa persahabatan mereka yang sangat erat dan tak bisa dipisahkan.
Selesai mewarnai, Umar memotong hasil karyanya. Sebelumnya dia menulis di bagian langit kata-kata yang indah "Untuk Sahabat Terbaik Uni dan Devon".
Umi terharu melihat persahatan mereka. jam sudah menunjukkan jam sepuluh malam. Umar masih sibuk mempesiapkan hadiah untuk sahabatnya.
Abi tersenyum-senyum sambil menggelengkan kepala melihat Umar yang sibuk dari tadi. Umi ikut membalas senyum abi yang sedang melipat kain.
Selembar kertas gambarnya berhasil dipotong Umar. Umar menggulung dan mengikat dengan karet.
"Alhamdulillah selesai. Tolong kasih sama Umi Devon ya, Mi. Ini hasil karya Umar. Tapi bagusnya kita kasih pita untuk mengikatnya ya,mi", kata Umar mencari-cari pita.
Karena tidak ketemu, Umar memberikan gulungan hadiah yang diikat dengan karet. Umar mengingatkan umi agar tidak lupa membawa hadiah untuk Devon.
Umi meletakkan di atas televisi. Umi berjanji tidak akan melupakan titipan Umar.
Umar merasa lega, dia sudah menyelesaikan pekerjaannya. Hadiah sudah siap, meja belajar, dan alat tulis dirapikan dengan baik.
Umar mengajak umi tidur. Rasyid mengikuti kami ke ranjang. Mereka rebutan posisi dengan umi. Ini sudah kebiasaan mereka saat akan tidur. Pelukan umi menidurkan mereka. Mereka tertidur nyenyak dan pulas.
Solok, 26 April 2021