Umi melanjutkan berbuka. Umi mengambil udhuk untuk melaksanakan sholat Magrib. Mungkin anak-anak masih perjalanan menuju rumah.
Selesai berudhuk, terdengar kendaraan berhenti di depan rmah. Rupanya abi dan anak-anak.
"Assalammualaikum, mi. Lihat ni, mi. Umar bawa takjil untuk kits. Ada es campur, es dawet, es cendol, dan gorengan",kata Umar mengeluarkan satu persatu hasil pencarian mereka.
Umi mengambil belanjaan Umar dan memasukkan ke mangkok yang sedari tadi disiapkan umi. Semua sudah mendapatkan semangkok takjil. Umi melanjutkan sholat Magrib.
Takjil yang dibeli sudah dimakan mereka. Tinggal punya umi yang masih utuh. Umi memakan gorengan yang sudah melanjung di piring. Umi dan anak-anak rebutan colek kuah cabe gorengan.
Abi segera berudhuk dan Umar menyusul. Sholat magrib telah dilaksanakan secara berjamaah oleh abi dan anak-anak. Lalu, kami makan bersama.
Ada menu sambal dendeng ikan tuna dan tempe. Tempenya dipotong tipis oleh umi. Umar sangat menyukainya. Ditemani sayur toge, buncis, sosis, dan wortel. Sayur  yang jika  dilihat dari bentuk, perpaduan warnanya sungguh menggiurkan. Apalagi setelah dimakan. Mmmm....nyammi.
Semua juga habis. Perut Umar besar hampir mengalahkan abi. Umar dan Rasyid saling mengadu perut. Mereka membanding perutnya dengan abi. Sepertinya mereka puas dan kekenyangan.
Umar tidak mau istirahat. Dia mengambil Alquran dan murajaah hafalannya. Selesai murajaah, umi lanjut tadarus dan Umar mengambil buku gambar. Dia membuat gambar bertemakan alam. Dia membuat untuk orang spesial, yaitu sahabat terbaiknya.
Dia menggambar gunung, matahari, laut yang ada kapal tenggelam, jalan, rumah, dan 5 orang anak bermain di halaman.
Umar menggambar seindah mungkin. Dia membuat gambar sahabatnya Uni, Devon,Hanum, dan Dek Rasyid. Umar membuat gambar orang yang saling berpegangan tangan.