5. Memaafkan bukan menyalahkan diri sendiri, orang terdekat, dan juga pada keadaan. Entah tentang keputusan salah yang pernah kita ambil, orang yang tidak support terhadap hidup kita, dan juga keadaan yang kurang baik yang pernah dialami.
6. Memberi support dan motivasi pada diri sendiri. Karena kita tidak bisa untuk terus bergantung kepada orang lain agar disupport dan diberi motivasi, melainkan kita sendiri yang dapat membangkitkan semangat dalam diri.
7. Mulai mengubah insecure menjadi bersyukur. Rasa insecure pastinya sering dirasakan oleh orang-orang dan berujung dengan overthinking. Melihat pencapaian orang lain atau teman terdekat dapat menimbulkan rasa minder di dalam diri kita. Kita tidak bisa mengendalikan tindakan orang lain, tapi kita dapat mengendalikan pikiran dan tindakan kita. Tidak masalah kita merasa minder karena melihat pencapaian orang lain, tapi kita juga harus dapat berfikir positif dan mulai menyadari bahwa semua orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kita harus mulai bersyukur di setiap apa yang kita miliki, belajar mencintai dan menghargai diri sendiri.
8. Mulai membuat lifeplan yang lebih terukur. Lifeplan yang dibuat dengan step yang mendetail dan terukur sangat diperlukan supaya lebih mudah untuk merealisasikannya, karena dengan memiliki rencana tujuan hidup yang jelas, maka kita akan lebih terarah. Lifeplan diibaratkan seperti sebuah buku panduan untuk hidup kedepan kita bakal bagaimana karena kita lah yang berperan sebagai pemegang kendali atas hidup kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H