Mohon tunggu...
Vera
Vera Mohon Tunggu... Mahasiswa - ganbatte kudasai!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quarter Life Crisis Bikin Overthinking, Bagaimana Cara Mengatasinya?

29 Maret 2021   12:33 Diperbarui: 29 Maret 2021   13:10 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan hidup aku tuh apa ya sebenernya?

Selesai kuliah bakal lanjut S2, kerja, atau menikah ya?

Terus masa depanku besok gimana ya?

Hidupku kedepan bakal gimana?

Kenapa ya sekarang aku ada dikeadaaan seperti ini?

Kok aku sekarang masih gini-gini aja?

Kok orang-orang seumuranku udah pada sukses, punya prestasi yang membanggakan, dan mereka seperti udah tau jalan hidup dan melaju cepet banget. Sedangkan aku di sini masih seperti ini, pada dasarnya aku seperti merasa tertinggal dengan teman-teman yang lain.

Apakah dari kalian ada yang pernah mengalami atau memikirkan hal tersebut? Atau saat ini kalian sedang mengalaminya?

Timbul banyak pertanyaan di otak kalian mengenai identitas diri, hidup kita itu mau bagaimana, mau dibawa kemana, kedepannya bakal gimana, mulai merasa tertinggal dengan teman-teman kalian yang lain, dan aspek-aspek hidup lainnya yang membuat galau dan overthink memikirkan hal ini. Inilah yang dinamakan quarter life crisis.

Quarter life crisis adalah kondisi dimana seseorang mulai mencari sebuah jati diri, mempertanyakan tujuan hidupnya, dan overthinking terhadap pilihan yang dihadapkan pada seseorang.

Dilansir dari Satu Persen, quarter life crisis dialami ketika terjadi perubahan siklus kehidupan. Selain itu juga dapat disebabkan karena berbagai tekanan dan tuntutan dari orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Tekanan dan tuntutan ini biasanya mengenai pencapaian hidup dan tujuan hidup seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun