Mohon tunggu...
Vera
Vera Mohon Tunggu... Mahasiswa - ganbatte kudasai!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Quarter Life Crisis Bikin Overthinking, Bagaimana Cara Mengatasinya?

29 Maret 2021   12:33 Diperbarui: 29 Maret 2021   13:10 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Who

Memahami siapa diri kita sebenarnya, dapat dimulai dengan kekurangan yang kita miliki, kelebihan, dan juga keinginan kita di masa mendatang itu apa saja.

2. What

Kita juga harus mengetahui apa yang harus kita selesaikan pada fase yang sedang kita jalani.

3. How

Kita harus mulai melakukan aksi terhadap permasalahan yang kita hadapi, seperti dengan menemukan orang yang suportif terhadap kita, mencari tahu prioritas hidup kita, dan tidak membiarkan orang lain yang menentukan hidup kita.

Selain hal itu, inilah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi quarter life crisis :  

1. Kita harus memiliki mindset bahwa setiap orang punya timeline hidup masing-masing. Tetap fokus atas segala hal yang ingin dicapai, tidak ada kata terlambat untuk berproses. Semua akan berproses sesuai waktunya dan akan meraih pencapaiannya yang tentunya jika dibarengi doa dan usaha.

2. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Memang, terkadang timbul rasa kagum sekaligus iri terhadap orang seumuran yang sudah meraih pencapaiannya sedangkan kita belum. Hal itu malah akan membuat kita merasa tidak nyaman, karena membandingkan diri dengan orang lain tak akan ada habisnya. Kita cukup fokus pada diri kita sendiri dan apa yang sedang kita lakukan sekarang.

3. Melakukan hal positif yang dapat mencharge energi positif untuk mengurangi stress. Hal ini bisa kita lakukan dengan menjalankan hobi seperti membaca buku, mendengarkan musik, menonton film, bertemu dengan orang-orang yang membawa dampak positif bagi kita, dan hal lainnya.

4. Mengingat bahwa hidup bukanlah sebuah perlombaan dengan orang lain. Karena hidup juga hakikatnya merupakan sebuah proses, bukan sebuah perlombaan untuk saling mengejar sampai ke garis finish. Semua orang memiliki starting point dan proses yang berbeda dan juga memiliki jalannya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun